icejeruk
Halo? Aku ingin berbagi sesuatu. Kenapa tiba-tiba jadi melankolis begini ya? Ah tidak bukan itu, kenapa aku jadi banyak bicara? Apa karena cerita yang baru saja aku tamatkan meskipun sebenarnya belum tamat, hanya saja si author berhenti memperbarui ceritanya. Sungguh aku greget dan merasa kesal sendiri tapi mau bagaimana lagi, menulis benar-benar tidak bisa dipaksakan. Bahkan aku sendiri menggantung cerita banyak sekali. Auhh, menyebalkan. Terasa begitu menggebu-gebu saat awal menulis pembuka dan pengenalan tokoh, lanjut dengan pengenalan latar dan kisah sederhana untuk mengawalinya. Tapi entah bagaimana selalu berakhir di chapter yang bisa diperkirakan tidak lebih dari tujuh. Dan itu sungguh menyedihkan.
icejeruk
Namun parahnya yang entah bagaimana bisa terjadi dengan begitu ajaib, aku bahkan bisa menulis cerita baru dengan segala hal yang berbeda dari cerita sebelumnya yang masih belum jelas kapan kelanjutannya. Dan endingnya? Berakhir mengenaskan karena aku melupakan semuanya dengan alasan mencari inspirasi dan sejauh ini aku sudah meninggalkan ceritaku paling lama sejak 2018. Mari bertepuk tangan sejenak karena ini sudah memasuki tahun 2023 bulan kedua. Apa yang diharapkan dari penulis amatir ini? Aku bahkan tak mampu berekspektasi hingga mampu membuat cerita yang bisa dinikmati banyak orang. Aku hanya merasa berharga ketika seseorang dengan akun yang asing mengomentari ceritaku dengan emot lucu dan penyemangat. Itu benar-benar membuat moodku jauh lebih baik mungkin 180%. Sungguh luar biasa. Aku tidak iri dengan banyak penulis yang mendapat banyak bintang dari penggemar tulisannya. Hanya aku merasa kurang mengerti bagaimana mereka begitu hebat membuat pembaca bertahan lama hingga menunggu sampai penulis mengunggah karyanya lagi. Hal yang sulit kumengerti lagi, mereka yang sangat amat teramat rajin untuk meng-update ceritanya dengan teratur. Hey? Kau baik-baik saja? Ataukah ternyata sebenarnya hanya aku yang kurang sehat disini? Tapi daripada semua itu aku lebih tidak mengerti pada diriku sendiri yang begitu mudah memulai kemudian menghilang hingga potongan-potongan cerita yang tak lengkap itu berakhir menjadi puing-puing berdebu di kotak draft. Untuk siapapun yang sama sepertiku, apakah kalian berpikiran sama? Atau hanya aku disini yang sebenarnya suka sekali menunda pekerjaan hingga akhirnya hilang karena terlupakan? ~ icejeruk
•
Reply