tin_lovatin

Skripsi, dosen pembimbing, atau justru subjek penelitiannya yang bikin stres? 
          
          Kasih, seorang mahasiswi Bimbingan dan Konseling semester akhir. Ia pikir skripsinya akan berjalan lancar setelah sang mama menjodohkannya dengan seorang lelaki yang lebih tua 12 tahun darinya, yang ternyata juga adalah dosen pembimbing skripsinya sendiri. Bapak Kaizar Amti yang terhormat, begitu Kasih menyebutnya. 
          
          Siapa nyana, skripsinya bukannya lancar, tetapi malah jadi kacau! Apalagi setelah ia berurusan dengan beberapa anak kelas 3 SMA Harapan Negeri yang akan mengikuti Ujian Nasional, yang menjadi subjek penelitiannya. Salah satunya adalah Kaelan Dofiri.
          
          Tanpa Kasih sadari bahwa skripsinya, Pak Kaizar, dan Kaelan saling berhubungan.
          
          ooOoo
          
          X: "Aku mohon, maafkan aku. Aku yang salah. Aku sudah hancurkan semuanya."
          
          Kasih: "Tidak usah meminta maaf. Tidak ada yang salah. Kau tidak salah. Kisah ini tidak pernah salah. Anggap saja kini kita sedang konseling, di mana aku adalah konselor dan kau kliennya. Seorang klien tidak pernah salah di mata seorang konselor, bukan? Kau klienku."
          
          ooOoo
          
          Maaf, Kak Tin promosi di sini. Siapa tahu Kamu tertarik baca. Cek ke akun ya kalau tertarik dan follow.
          
          https://www.wattpad.com/story/323812454

cintabertasbih888

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice