Bukan hanya mata dan jantungku yang , juga tubuhku ini, yang tiba-tiba tak dapat kugerakkan. Seperti tombol pause-nya mendadak eror. Dinginnya angin malam hari di Kota Liwa benar-benar kurasakan tatkala lelaki itu melakukannya. Apakah Andaru baru saja menyesap secangkir kopi susu? Rasanya ini seperti kopi susu. Sungguh. Aku tak bohong. Manis, hangat, dan basah.
"Dan, aku mencintaimu, Nahla." Andaru mengucapkan kalimat itu, menggerakkan bibirnya yang bagaikan rasa kopi susu itu. Kalimat yang langsung masuk ke telingaku, lalu berbagi pada dua cabang, yaitu hati dan pikiran.
(Semoga berkenan mampir ke Andanan Coffee dan memesan secangkir kopi hangat ya)
https://www.wattpad.com/story/303419623