@imameyy
haii, maaf mengotori wall-nya. izin promosi yaa, barangkali kangen sm cerita teenfict anak SMA, bisa mampir ke cerita ini. persahabatannya kuat, tentang dua anak remaja yg sama2 kehilangan rumah ternyaman, mengangkat mental issues jg. klo tertarik, jgn lupa tinggalkan jejak berupa vote, komen, dan follow yaa. untuk penulisannya sudah termasuk rapi, jd lebih enak dibaca. terima kasii, semoga berkenan untuk mampir
https://www.wattpad.com/story/127623296
Halo,
Terimakasih yaa sudah ikut menyusuri Spanyol bersama Joanne dan Leonardo dari awal hingga akhir cerita 'When Joanne Was There'
Senang sekali rasanya,
Sehat selalu, hope u have good days <3
@ kweekerst hallo juga kak, hihii senang juga rasanya bisa membaca cerita kakak✨. Indah sekali, romance hangat dan dewasa, rasa sakit nya Leonardo, dan upaya nya untuk sembuh dan belajar mencintai lagi di bungkus sama narasi yang ga kalah indah:(( 'when Joanne was there' masih membekas meksipun udah baca sampe selesai. Bersyukur banget bisa Nemu hidden gem ini hehe.
You're doing a great job!! kamu hebatt sekalii
Aamiin, terimakasih kak.
Tunggu aku baca cerita hebat kakak yang lain kalau senggang yaa!
Haiiii ... Met malem yaaa
Aku mau ucapin terima kasih yang luar biasa buatmu. Terima kasih sudah membaca ceritaku The Dawn Never Comes dan memberiku apresiasi selalu. Aku tidak punya banyak hal yang bisa dilakukan tapi aku akan nulis lebih baik lagi dan rajin update. Semoga kamu suka dengan cerita mereka yaaa ... ✨✨
Bahagia dan sehat selalu untukmu yaaa ... ❤️❤️
Warm hug,
Ura_ivy
@ pnetamd sama sama kakkk aku juga mau berterima kasih karena kakak udah bikin cerita sebagus itu. you deserve a lot of support and appreciation❤️
Haha apapun itu, aku bakal selalu jadi salah satu orang yang nunggu havan sama Florey kapan pun, mereka beneran udah nyantol di hati aku heheheh
Luv u kak❤️
Permisi mau Promosi, boleh ya…
----
Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.
Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman."
"Iya.."
Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..."
Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
"Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
Aku tidak bereaksi.
"Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?"
Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.
Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada?
Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu.
Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang.
————————
MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225
Playlist musik nya Nala ilang dan gabisa di temukan:( sediiih, jadi ga mood bikin lagi soalnya lagu nya buanyaaakkk