indah0195

Beomgyuuuuuu sumpah gak ngotak anj 

WidyaSyala

Halloo kak, permisi, numpang promosi^^ Jika berkenan, tolong berikan kesempatan untuk cerita ini berlabuh di hati kamu (⌒o⌒)
          
          ~
          
          Kepergian dua orang yang paling disayang olehnya memberikan kekosongan yang panjang dalam hidup Fajar. Ketika orang-orang yang berhubungan dengan kejadian itu sanggup menjalani kehidupan normal, waktu seolah berhenti berputar hanya untuk Fajar sendiri. Tidak ada perasaan yang lebih buruk selain ingin menghilang tiap kali terbangun dari tidur.
          
          Insiden di sekolah yang menjadikannya sebagai tersangka utama semakin memperburuk keadaan. Rumor dan perundungan terus datang kepadanya. Sampai akhirnya Fajar bertemu dengan orang yang memiliki nama yang sama dengan teman masa kecil yang tidak bisa dilupakannya, Marun. Semua luka lama itu seolah ditarik paksa kembali untuk diingat. Kehadiran gadis itu begitu mengusiknya sampai titik dimana Fajar merasa terancam dan kehidupannya yang memang sudah kacau balau menjadi tambah runyam. Segalanya menjadi lepas kendali dan Fajar hampir kehilangan keseimbangan jika saja Marun tidak meraih tangannya. Hanya saja gengaman itu membuatnya takut...
          
          Satu yang Fajar tak paham, uluran tangan itu bukan untuk menghancurkannya, melainkan untuk menyatukan kembali kepingan hatinya.
          
          ~
          
          Kalau kamu suka cerita angst bertemakan young adult yang konfliknya berat tapi tetap ada manisnya bisa mampir ke ceritaku. Jangan lupa ditambahkan ke perpustakaan juga kalo suka, makasih sebelumnya! ♥
          
          https://www.wattpad.com/story/90365521?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=WidyaSyala&wp_originator=qGes9h1DKLQ1TyB5Org1WX9wVg0Vfppl8a319vlk6jKOH%2F0wVBBSatSabUfKn%2Fpo7gq1VYboRcItQ6Q%2F2owc%2F%2BWh1fIO1Rlt8JOmUyPJA2lJ4Xx3fBSIrJ5tF7pPgndW

reniar15

"Kenapa lo gak mau jadi cewek gue dan lebih milih dikurung digudang hah? Lo gak tahu banyak yang ngantri pengen jadi cewek gue?!"
          
          Tentu saja aku tahu. Tapi siapa yang peduli? "Kalo banyak yang ngantri kenapa lo ngebet banget pengen gue jadi cewek lo?" Jawabku sensi.
          
          Ckk dia berdecak kesal. "Kalo gue maunya lo ya lo!" Dia menunjukku. Ku tepis telunjuknya kasar semoga saja sampai keseleo.
          
          "Jadi cewek gue!"
          
          "Nggk!"
          
          "Jadi cewek gue!"
          
          "Nggk!"
          
          "JADI CEWEK GUE KAREN!" Kali ini dia berteriak.
          
          "OGAH!!" Aku balas berteriak.
          
          Kami sama-sama terengah. Aku mendelosor duduk di atas lantai kemudian mengeluarkan cermin kecil yang selalu kubawa. Merapikan rambutku santai.
          
          Tama kian melotot melihatku. Kenapa coba?
          
          
          Kepoin ceritanya yuk kak;)
          https://www.wattpad.com/story/193554544?utm_medium=link&utm_content=share_writing&utm_source=android
          
          
          Thanks banget kalo udah baca❤