Putihnyaawan

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135 

akunmaspromo5

Permisi Kak, ijin promo novel ya
          
          Liu Chan, pemuda berparas sangat rupawan dibesarkan oleh keluarga Guo dan sudah seperti anak mereka sendiri. Namun tak pernah diajarkan ilmu pedang kebanggaan keluarga Guo, melainkan musik. 
          
          Suatu ketika dia kehilangan satu matanya dan karena pertolongan tabib misterius,  Chan terpaksa mengganti matanya dengan mata ber-pupil merah yang ternyata menyimpan sosok legendaris  'Liu Zhen' yang muncul mengendalikan tubuh Chan. Tiba-tiba Chan membantai beberapa orang hingga membuat Chan dalam masalah.  Mau tak mau Zhen dan Chan harus berbagi tubuh dan satu persatu misteri tentang keluarga Liu terungkap.
          
          https://www.wattpad.com/story/208842872-pendekar-suling