Short story
Kim Jeyou and Oh Jerome of TOO!
Istirahat kali ini, Jerome menghampiri Jeyou di kelasnya. Kemarin Jeyou tidak masuk, Jerome khawatir terjadi apa apa.
"Kak Jeyou?"
Jeyou tidak menoleh. Dia memalingkan pandangannya dari Jerome.
"Kak?" Jerome mengecek wajah Jeyou.
Lebam dimana mana. Lengannya juga terluka.
"Kak, semalem jatuh lagi pas balapan? Atau kemarin ikut tawuran sama sekolah sebelah?"
Jeyou masih diam, tidak mau menjawab.
Jerome pergi sebentar, kembali lagi dengan kotak pensilnya.
Jeyou bingung "Kamu ngapain?"
Jerome tersenyum sekilas, mengeluarkan obat merah dan kasa dari kotak pensilnya "Aku selalu bawa ini ke sekolah. Buat Kakak, kalau kenapa napa,"
Jerome mulai mengobati luka luka Jeyou.
"Kamu nggak ke kantin?"
"Nggak, Kakak lebih penting,"
Jeyou tersentuh. Jerome selalu peduli dengannya, padahal Jeyou tidak pernah menghiraukannya.
"Udah selesai," Jerome kembali memasukkan obat merah dan kasa ke kotak pensilnya.
Tapi ada yang aneh di wajah Jeyou.
"Kakak kenapa?" Jerome menyentuh dahi Jeyou "Astaga, Kakak demam!"
Jerome buru buru membuka kotak pensilnya, mengeluarkan satu strip paracetamol.
Jeyou heran, sebenarnya apa isi kotak pensil Jerome? Curiga, sebenarnya itu adalah P3K.
"Tapi perut Kakak pasti kosong. Sebentar, Jerome beli roti di kantin dulu," Jerome berlari kecil keluar.
Jeyou tersenyum. Seperhatian itukah Jerome dengannya?
Tidak salah kalau Jeyou menyimpan perasaan lebih untuk Jerome.
Kapan kapan, Jeyou akan mengungkapkan perasaannya. Tapi, masih menunggu waktu yang tepat.
Atau sekarang saja?