Maaf," ia kemudian berjongkok dan mengambil pecahan kaca itu. Bahkan ia tidak mempedulikan tangannya yang tergores. Yang penting dapurnya kembali beres.
"Taruh pecahan piringnya," ucap Edgar datar.
Namun Selena masih terus memungutinya membuat luka baru di tangan kanannya. Hal itu membuat Edgar semakin murka. "TARUH, SEL, GUE BILANG!"
Kali ini Selena kembali melempar pecahan kacanya terkejut. Ia takut bukan main.
Tuhan, selamatin Selena. Selena takut.
Segera ia berdiri namun wajahnya masih menunduk.
"Gue tau lo cuma caper kan sama bokap gue? Lo sendiri yang bilang kalau bokap gue itu jahat tapi kenapa malah lo deketin, bangsat?! Dasar cewek bego!"
"Cukup, Edgar!" Selena berteriak dengan air mata yang mengalir semakin deras. Suaranya gemetar, namun wajahnya berani mendongak menatap Edgar.
Iblis yang sedang berada di depannya ini.
Namun Edgar terlihat tidak terganggu. "APA?!"
Hati Selena semakin remuk, ia tidak bisa lagi berkata-kata. Ia hanya belum bisa menerima kalau semua perlakuan manis Edgar kini berubah menjadi pahit.
Ada yang mau tau kelanjutannya? Link di balasan postingan ini ya.