irmahsn

AdistaSucardy

Halo, Kak. Salam kenal. 
          Kalau ada waktu luang, yuk mampir ke cerita aku. Semoga suka, ya. 
          Terima kasih 
          
          https://www.wattpad.com/story/93106402?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share
          
          ~~~
          Blurb:
          
          Kedua kaki yang sudah nyaris mati rasa itu terus berpacu menerjang bagian terdalam hutan Gruisville di bawah kegelapan pekat dan gemuruh hujan pertengahan September yang membekukan tulang. Semak belukar, ranting-ranting yang menggantung rendah, serta akar-akar pohon yang mencuat keluar dari tanah basah menyulitkan laju lari sesosok gadis bergaun pengantin yang sudah tercabik di sana-sini itu.
          
          Napasnya memburu, kedua paru-parunya seperti diremas dari dalam. Dengan segenap kemampuannya, ia berusaha mengabaikan sengatan perih dari goresan-goresan berdarah pada sekujur tubuhnya. 
          
          
          Ia harus terus berlari.
          
          
          Atau mati.

Adrianmdttr

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice