itsmeAVVA

Manusia kadang terlalu resah meragu...
          	Mengabaiakan setiap waktu yang telah berlalu...
          	Bahkan menepis hubungan yang telah terjalin sejak dulu...
          	Lalu?
          	Menutup mata dan berjalan dengan kaku...
          	Mengabaikan setiap kata tak mau tahu..
          	Meninggalkannya...yang menangis tersedu-sedu
          	
          	Ragu, Ragu...! namun tak mencari tahu...
          	Hingga saat waktu berlalu...
          	Mereka hanya bisa berkata,
          	"Aku merindu..."
          	Mereka meteskan air mata, berdoa,
          	"Bisakah aku mengulang waktu?"
          	"Kembali pada saat itu?"
          	"Saat aku menuduhmu..."
          	"Dan mengabaikan air matamu yang terjatuh..."
          	
          	Pesan penulis : Sabar ya! Kisah 7 tahun lalu, di mulai next chapter!!! 

itsmeAVVA

Manusia kadang terlalu resah meragu...
          Mengabaiakan setiap waktu yang telah berlalu...
          Bahkan menepis hubungan yang telah terjalin sejak dulu...
          Lalu?
          Menutup mata dan berjalan dengan kaku...
          Mengabaikan setiap kata tak mau tahu..
          Meninggalkannya...yang menangis tersedu-sedu
          
          Ragu, Ragu...! namun tak mencari tahu...
          Hingga saat waktu berlalu...
          Mereka hanya bisa berkata,
          "Aku merindu..."
          Mereka meteskan air mata, berdoa,
          "Bisakah aku mengulang waktu?"
          "Kembali pada saat itu?"
          "Saat aku menuduhmu..."
          "Dan mengabaikan air matamu yang terjatuh..."
          
          Pesan penulis : Sabar ya! Kisah 7 tahun lalu, di mulai next chapter!!! 

itsmeAVVA

Jika bisa kembali ke masa lalu dengan mengorbankan umurmu sebagai harganya, apa kamu akan menerima tawaran itu? Atau menolaknya? Coba pikirkan? Simpan jawabanmu itu!
          
          Ajune Oktaffian menerima tawaran tersebut. Ia ingin melihat masa lalunya. Ia ingin menjadi penonton, bukan sebagai aktor dari kisah hidupnya 7 tahun yang lalu.
          Ia tidak peduli jika setiap kali meminta ia harus kehilangan 10 tahun usianya. Karena, dia yakin melihat masa lalunya lebih baik dibanding menjalani masa depan yang ingin ia akhiri namun, tak bisa.
          
          "Senang bertemu denganmu. Aku Lisa! Jangan buang nyawamu bagaimana kalau kau jual padaku?" perempuan itu tersenyum pada lelaki yang tengah menatapnya angkuh.