https://my.w.tt/66qgxGGWY5
Meekly Yasa Elkiam memutuskan untuk pergi meninggalkan kota kelahiran pula tanah airnya sejak mendengar rencana pertunangan teman masa kecilnya dengan sang kakak.
Rencana kepergiannya yang sempat terkendala karena tidak diijinkan oleh sang ibunda hingga persyaratan tak masuk akal akhirnya terkatakan pula dari lisan wanita parubaya itu, "Bunda ijinkan asal ketika kamu pulang, kamu sudah bersama dengan calon suamimu."
Persyaratan itu semakin memperumitnya. Ia memilih untuk pergi karena tidak akan kuat menyaksikan dua insan itu bersatu, pemuda yang akan membersamai kakaknya itu adalah pemilik terbesar dari simpul harapnya sejak pertemuan pertama mereka pada masa lalu dan penyebab lamunannya yang tak pernah mampu tersampaikan.
Sekarang bagaimana ia bisa membawa seorang calon partner hidup, kalau teman masa kecilnya itu masih menjadi pemilik simpul harapnya. Apa yang harus ia lakukan. Apakah ia tak perlu pulang? Atau pura-pura bahagia ketika bertatap muka dengan pemuda itu bersama sang kakak?