jamilahhh04

Mau bikin crta baru asli ini crtanya tanpa kwkw crta prrcintaan  
          	
          	Tapi bngung yg lama juga bls selesai hadeh gpp kan aku bikin crta baru

sayang27lemot

Rekomendasi cerita 
          Aku tidak menjanjikan Apa-apa cuma baca aja dn kamu akan merasakan apa yang namanya jungkir balik perasaan mu 
          
          PBB [Project Big Boss]
          part 43 [Us]
          
          Cuplikan adegan Shelly :
          
          Ternyata Arli mencari Rena, begitu pentingkah perempuan itu di banding aku. Istrinya sendiri.
          
          Bodoh sekali aku! Tentu saja penting. Dia kan cinta pertama Ali! Seharusnya aku sadar diri sebesar apapun rasanya padaku dia pasti kembali pada rasanya yang lama.
          
          Hati Shelly perih, luka, benci, marah. Semua bercampur menjadi satu. Shelly tidak mengerti kenapa hatinya sesakit ini.
          
          Shelly tidak memahami hatinya sakit karena Arli atau hatinya sakit karena melihat Yuda bersama Rena.
          
          Semua terasa membingungkan. Melihat Yuda merangkul Rena seakan membuat hatinya juga perih. Di lubuk hatinya yang paling dalam Shelly merasa dirinya tidak rela jika Yuda memilih Rena.
          
          Kenapa semuanya menyukai perempuan itu? Kenapa Yuda juga suka Rena? Trus kenapa Ali juga??
          
          Shelly menutupi kedua telinga dan matanya yang sudah berkaca-kaca. Lalu menggeleng berusaha menghilangkan rasa sakit hati dan pikirannya tentang kejadian di tengah pertunjukan air mancur satu setengah jam yang lalu.
          
          "Lupakan Shell! Lupakan!" Shelly bermonolog sambil tetap menutupi kedua telinga dan matanya. "Mereka tidak penting! Ali maupun Yuda!"
          
          
          Yg mau penasaran baca klik tulisan di bawah ⬇ ini :
          
          https://my.w.tt/FUSKL5DyJ4
          
          

Dark_Peppermint-_-

Hai Kak, jika berkenan baca ceritaku yuk!
          
          ZeDio and Their Beloved Girl
          
          Cuplikan:
          
          "Mana kacamata lo?"
          
          Nami menoleh tanpa minat. "Di rumah." Lalu kembali fokus pada bukunya.
          
          "Kok gak dipake? Gak rabun?" Zelan sebenarnya tak tahu Nami rabun atau silindris, atau apa pun penyakit matanya. Ia hanya menebak saja. Paling rabun jauh karena kebanyakan orang begitu.
          
          "Gue pake softlens."
          
          Emosi Zelan memuncak. "Softlens?" pekiknya membuat Nami keheranan. "Ngapain lo pake softlens, ha? Lepas!"
          
          Mulut Nami perlahan terbuka. Apa-apaan orang seram satu ini? Dia kira dia siapa sih? Sebisa mungkin Nami berusaha sabar dalam membalas ucapan Zelan yang terdengar seperti pacar posesif yang tak suka kekasihnya berubah karena laki-laki lain itu (hahaha... Nami hampir tertawa memikirkan Zelan adalah kekasihnya, hahaha... benar-benar lucu), "Gue gak bisa lepas."
          
          "Kenapa?" bentak pemuda itu, tak sadar suaranya didengar oleh seisi kelas. Nami yang sadar akan hal itu hendak memberi tahu. Namun Zelan lebih dulu melanjutkan cemburu butanya, "Ah, gue tau! Biar lo bisa bebas kecentilan 'kan?"
          
          Ha? What the....
          
          Nami semakin terperangah, begitu pun yang lain.
          
          "Pokoknya lepas softlens lo! Gue gak suka liatnya. Besok lo harus pake kacamata lagi!"
          
          https://www.wattpad.com/story/160035845