krmnrfk

Hai salam kenal, maaf nih numpang promote trilogi genre romantis, barangkali suka:
          
          Romance Parenting 1
          "Menjadi ayah asuh cukup sulit untukku namun bagian tersulitnya adalah ketika aku mulai jatuh cinta pada seseorang yg kuasuh." (Akbar)
          "Tentu saja aku mencintainya. Ia satu-satunya laki-laki yang paling mengenalku setelah Ayah. Seorang yang sudah kuanggap seperti ayahku sendiri." (Fatima)
          
          Romance Parenting 2
          "Jiwaku seperti dibelah menjadi dua. Sisi pertama menjadi sosok ayah dan sisi kedua menjadi seorang pecinta. Ketika keduanya bertengkar, sisi mana yang harus kumenangkan?" Akbar.
          
          Romance Parenting 3
          "Akhirnya rahasia terbesarku terungkap. Masihkah ia mau menerimaku menjadi ayah asuhnya?" Akbar.
          
          

Depuha_

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh...
          Mampir kecerita terbaru saya kak siapa tau suka.
          
          Baraakallaahu Fiik.
          
          Diam-diam Marzia menyimpan rasa terhadap Lutfi, lelaki yang telah melabuhkan hatinya untuk gadis lain yang tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya sendiri. 
          
          Marzia harus merelakan cintanya dan berakhir menyimpannya selama bertahun-tahun. Ia memilih pergi dan berusaha mengubur perasaannya dalam-dalam. ia berharap dengan keikhlasannya semuanya akan berubah.
          
          Namun seolah takdir mempermaikan hidupnya, ia harus terperangkap di dalam ikatan pernikahan bersama Lutfi mantan suami sahabatnya.
          
          Ya Allah,
          
          Jika sebuah ikatan suci yang kau takdirkan sebegitu indah dan kau balut dengan sejuta cinta serta berakhir hidup bahagia. Lalu, untuk apa kau hadirkan sebuah derita?
          
          Jika memang dialah kekasih hati yang kau kehendaki kehadirannya, dan kau ridhai ketulusannya. Lalu, untuk apa kau ciptakan luka yang menghunus tajam tepat ke inti jiwa?
          
          Dan ... jika semua ini berakhir dengan kecewa. Ku pasrahkan do'a yang menjadi tameng penengah, antara cinta yang berujung sebuah duka.
          
          
          ~Marzia Alfathunissa~