Dan hari ini masih sama, kamu melihatnya dari kejauhan. Hanya kecil harapan begitu pula nyalimu untuk sekedar menyapanya.
Bahkan dengan melihat punggung tegap, celana bagian bawahnya yang dilipat, serta potongan rambutnya yang nampak baru itu saja sudah membuat jantungmu seakan ingin lepas dari tempatnya.
Dan dia masih sama, sesekali menatapmu lalu tersenyum saat pandang kalian bertemu. Namun sayangnya, kamu terlalu gugup. Terlalu takut hingga detik itu juga kamu memalingkan wajahmu.
Padahal hatimu berkata itulah senyum yang kamu tunggu, senyum yang selalu kamu rindukan saat tak melihatnya.
Dan saat waktu pertemuanmu dengannya terasa begitu singkat, hingga berakhir sudah. Disitu kamu menyesal, menruntuki kebodohan diri sendiri karena tidak berani menyapanya. Dan kembali harus menunggu hari atau minggu atau bahkan bulan depan untuk dapat kembali melihatnya..