Harsa berarti kebahagiaan.
Mungkin itu satu-satunya hal yang membahagiakan dalam hidup Jimin. Memiliki nama yang bermakna kebahagiaan. Jimin Harsa.
Bukan berarti hidupnya menyedihkan, bukan. Melainkan, ia paham bahwasannya hidup bukan untuk bahagia. Dia sudah lama menyimpan baik-baik sebuah mantra dalam otaknya, “aku hidup bukan untuk bahagia.”
Keluarganya membencinya, teman-temannya membencinya, bahkan duniapun turut membencinya. Begitu juga dengan dirinya sendiri.
Itu wajar. Karena, sedari awal Jiminlah yang mulai memusuhi semua orang. Ia memasang tembok kokoh di sekelilingnya. Dia kuat. Tidak tersentuh. Berani ada yang menyentuh seujung kuku, maka tamatlah riwayat mereka.
Selalu menyumbang masalah dengan banyak mahasiswa, membuat Jimin harus dan selalu berurusan dengan Jungkook. Cowok yang paling disegani di wilayah kampus. Cowok paling berpengaruh karena prestasi dan attitudenya. Dan karena itulah, Jimin sangat membencinya. Berlaku juga bagi Jungkook yang amat-sangat tidak menyukai cewek bermoral rendah bernama Jimin Harsa.
Sialnya, tanpa disengaja Jungkook menemukan sebuah kenyataan yang menggugah seluruh pikiran, hati, jiwa, raga, serta saraf-sarafnya. Yang membuat pandangannya terhadap Jimin berubah total.
Jungkook harus hadir dalam hidup Jimin, layaknya sebuah Harsa yang nyata. Tidak hanya sebuah makna nama. Sebab, waktunya terbatas.