Kpd, ytc (yg tercinta)
Entahlah dari kemarin aku terus menerus memikirkannya, dia saat ini terlihat baik-baik saja tanpa hadirku, kulihat di postingan terbarunya dia tertawa lepas bersama orang lain, hadir tidaknya aku dalam kesehariannya kini tidak sepenting dulu, jika ku ingat-ingat dia akan sangat rewel bila seharian tiada kabar dariku, jika sudah rindu dia akan menjelma menjadi bayi yang merengek-rengek minta bertemu, menjadi pendiam ketika cemburu, tersipu kala dirayu, tertawa riang bila mendengar canda gurauku, senyummu, matamu, wajahmu, tanganmu, kulitmu, alismu, bulu matamu, rambutmu, jemarimu, semuanya indah, hanya satu bagian yang aku tak suka dari dirimu, airmata kesedihanmu, jangan menangisi aku, aku tak pantas kau tangisi, marahilah aku, caci maki lah aku, hukum aku, aku tak bisa melihatmu menangis tapi terus menjadi penyebab luka dihatimu, maaf kemarin-kemarin aku tak sadar sudah sejahat itu, harusnya aku tahu kau cemburu padanya, satu orang masalalu dihidupku yang masih kutemani hingga kini, tapi percayalah dia tidak akan bisa menggantikan kamu, karna perasaanku padamu jauh lebih besar, jauh lebih dalam, dan jauh lebih luas dari apa yang pernah kau bayangkan, sementara itu kamu hanya perlu tahu bahwa aku juga pencemburu yang handal, bedanya mungkin kamu hanya cemburu pada satu subjek dihidupku, sementara aku cemburu pada semua subjek yang dapat mengalihkan perhatianmu dariku meski dalam waktu kurang dari sedetik, maka tunggulah aku, aku akan kembali, akan kubayar air matamu dengan kebahagiaan, aku tak janji, tapi pasti kubuktikan, jangan bosan, jangan menghilang, aku sayang kamu.
-Dari saya untuk dia
Malang, 9 desember 2021