syfia_

Hai mampir di story pertamaku yuk, kalau gk keberatan follow acc WP ku juga ya. Kalau udah baca jgn lupa tinggalin jejak. Makasih 
          
          "Al, cinta pertama anak perempuan itu ya cinta dari ayahnya. Ayahku memang cinta pertama ku, tapi ayahku juga yang mematahkan hati ku Al. Dia juga yang sudah membuatku tak percaya dengan 'CINTA'. Tapi, semenjak ada kamu, aku percaya lagi yang namanya 'CINTA', Terimakasih Al, aku harap kamu gk matahin hatiku seperti ayahku" 
          
          -Agatha Aranasya
          
          "Ara, aku bukan ayahmu, aku gak akan ninggalin kamu di keadaan apapun itu, aku akan selalu ada buat kamu. Aku akan selalu berusaha berada disampingmu. Tapi Ra, aku gak bisa janji untuk selamanya ada buat kamu, karna Tuhan bisa ambil aku kapan aja"
          
          -Alvaro bramansta
           https://www.wattpad.com/1074570594?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=syfia_&wp_originator=YVE4%2F9FJfs1VgTlanTaqz3LqqlVoEdtVXsskykO76%2BIwjS7fGDHb5548ta6kOa8CDee8dbNwwF6Fo0xxnIvXcu%2BHDqb9lFYFPGUorbSDDfAkKia6%2BxpGmLYpOBmbmz4w

Soooopleaseee

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice