katekito

I start writing all of this when i'm still in highschool, hence why the continuous update and the questionable grammar used in the story. Now I'm on my last semester of college, a student who gave all her focus upon her thesis. Time sure flies. . .

YNTTSS

Tsun_Tsun__

Halo kak numpang promosi ya! Maaf kalau ngotorin wall punya kakak ʕ´•ᴥ•`ʔ
          
          Berkisah tentang para pemimpin negara di dunia yang menjadi personifikasi negara yang mereka pimpin beserta ingatan negara yang didapat 
          
          Kisah ini akan menceritakan tentang salah seorang mantan pemimpin negara terjajah yang menjadi personifikasi negaranya dengan mantan pemimpin negara penjajah yang juga menjadi personifikasi negara yang dia pimpin, dan tentang kedua personifikasi negara ini yang terjebak akan perasaan masa lalu negaranya. 
          
          . 
          . 
          . 
          
          "psstt, dengar-dengar hubungan Indonesia-Netherlands renggang ya setelah mereka menjadi personifikasi. "
          
          "eh? yang bener? No! shipper gue jan sampe karam! "
          
          "pret! berlayar aja belum apalagi karam! "
          
          . 
          . 
          . 
          
          "ini gara gara kau tau! hubungan Indonesia-san dan Netherlands renggang! "
          
          "Hyung! tahan amarahmu! HYUNG!! "
          
          "Japa-"
          
          "WOY AMRIK! GARA-GARA KAU KAKAK GUE YANG HIPERAKTIF SAMPE KEK TIPES JADI GINI KARENA ELU ANJIR!! "
          
          "MAL! TARIK NAFAS DULU MAL!"
          
          "mal jangan teriak-teri-"
          
          "WOY! GARA-GARA ELU YE! SI INDO JADI DIPENUHI AURA SURAM TERUS WOYLAH! "
          
          "BACOT KLEAN SEMUA! DENGARIN ORANG  SELESAI BICARA DULU! BARU KLEAN BANYAK BACOT KEK ORGIL DULU NAPA?! "
          
          "......"
          
          "Astagfirullah ya Ukhti Brunei Darussalam." "Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu'min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar."
          
          . 
          . 
          . 
          
          "Indies maafkan aku.."
          
          I'm already forgive you, idiot. but....
          
          
          
          
          --??? 
          
          https://www.wattpad.com/story/280729581?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=Tsun_Tsun__&wp_originator=
          
          

katekito

I start writing all of this when i'm still in highschool, hence why the continuous update and the questionable grammar used in the story. Now I'm on my last semester of college, a student who gave all her focus upon her thesis. Time sure flies. . .

LayFourth

Misi, kak. Numpang promote yaa...
          
          https://my.w.tt/sxxvdsHG35
          
          Mary hendak lanjut berjalan ke ruang kepala perawat ketika tiba-tiba, suara bisikan seolah-olah memanggilnya. Ia menoleh ke arah koridor kiri dan mendapati seorang pria sedang berjongkok di bibir koridor. 
          
          "Psst...  Sebelah sini!" Kata pria itu. 
          
          Mary tercengang. Ia mengangkat sebelah alis matanya, namun kebingungannya terjawab saat Ellenora berlari ke arah pria itu. Sekarang keheranannya berubah menjadi rasa curiga. Saat pria itu menyinggungkan senyum kepada Ellenora, membisikkan sesuatu ke telinganya, lalu menarik lengan gadis kecil itu ke arah koridor. Jika Mary tidak salah ingat, koridor itu buntu dan sepi. 
          
          
          
          Mary berjinjing, mendekati lorong Ellenora dan pria itu pergi. Matanya mengamati kalau-kalau ada sebuah kursi, atau benda apa pun untuk dijadikan senjata. Namun karena tidak menemukannya, ia melupakannya dan semakin mendekati kedua orang itu.