kebo_njungkel

Ada yang tau cara ngembaliin draft yang kehapus di WP gak? Soalnya aku belum sempet publish, hp aku kemarin direset Papa. Terus pas aku login ke akun ini lagi, draftnya ilang dong ToT
          	
          	Eek nangis banget guwaa
          	Bayangin 35 BAB ILANG. Plis nyesek banget

kebo_njungkel

Ada yang tau cara ngembaliin draft yang kehapus di WP gak? Soalnya aku belum sempet publish, hp aku kemarin direset Papa. Terus pas aku login ke akun ini lagi, draftnya ilang dong ToT
          
          Eek nangis banget guwaa
          Bayangin 35 BAB ILANG. Plis nyesek banget

kebo_njungkel

Kangen banget sama keadaan yang dulu. Dulu kalau malming gini banyak banget chat yang masuk. Wa pun selalu rame, kehidupan selalu berjalan dengan ceritanya yang random, dan bisa ngerasain arti kehangatan rumah.
          
          Sekarang...? Sekarang apa? 
          Kok hancur? Gak bisa ya kita kayak dulu lagi?
          Please ... Comeback. I really miss you, Guys....
          Tolong kembali. Aku yakin kalian masih ada, cuma kalian menjauh aja.
          
          Ada yang salah ya? Ada yang mengganjal?
          Ya kalau ada, jangan hilang tetiba. Tolong selesaikan dengan kepala dingin.
          
          Aku tau kok ... Aku juga yang salah.
          Aku terlalu menggantungkan kebahagiaan sama kalian. Jadi pas kalian pergi, aku ngerasa hampa dan sendiri.
          
          Balik ya...?
          Aku kangen. Tata malming nya gak ada temen nih, masa El gak mau buatin seblak? Eh gak nyambung ya? Tata kangen pokoknya!
          
          Akasa? Tata pengen diajak jalan-jalan ke simpang lima gumul. Katanya janji mau ngajak kesana kan?
          
          Kalau Kinan dimana? Sibuk banget ya ngejar prestasi sampe lupa sama temen sendiri? Kapan-kapan ajarin Tata matematika ya!
          
          Emm ... Aku kangen circle kita yang dulu. Memb nya udah kosong nih. Di GC itu pun cuma aku doang, kalian kenapa sih huhuhu....
          
          Kangen!
          Kangen!
          
          Tau ah. Hope you guys read this!
          Please, comeback :(
          

kebo_njungkel

"Terdapat tiga tahapan penting dalam kehidupan seorang insan: lahir, hidup, dan kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Berusahalah untuk membuat Tuhanmu bangga, tunjukkan bahwa engkau mampu menjadi pribadi yang memberikan manfaat bagi sesama. Namun, Nak … jangan pernah melupakan hakmu untuk bahagia. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, karena kau juga layak untuk merasakan kebahagiaan sejati."  
          –Brahmasura (Bapak)
          
          ***
          
          Mereka, raga-raga yang menjadi inspirasiku, adalah sosok-sosok yang membuatku mampu berdiri tegak ketika badai kehidupan datang tanpa aba-aba. Kalian, dengan segala kasih sayang dan cinta, telah memberikan aku sesuatu yang tak ternilai harganya—sebuah tempat di mana aku selalu merasa aman dan disayangi.
          
          Cerita ini, “Keluarga Budi Manis,” adalah caraku untuk memastikan bahwa kalian akan selalu hidup dalam ingatanku, dalam hati yang tak pernah melupakan. Aku akan menyelesaikan narasi ini hingga akhir, seperti kita yang kini telah mencapai akhir dari perjalanan ini. 
          
          Namun, biarkanlah cerita ini menjadi pengingat bahwa meskipun kalian telah pergi, cinta dan kenangan kita akan tetap abadi dalam tiap-tiap aksara yang kutulis.
          
          Terima kasih karena telah hadir dalam hidupku. Izinkan aku mengabadikan kalian di sini, dalam rangkaian kata yang mewakili semuanya. 
          
          Hehehe, aku merindukan kalian … dan sampai bertemu lagi, di suatu zaman yang entah kapan.
          
          -kebo.njungkel [28 Agustus 2024]

kebo_njungkel

Hari ini, aku menciptakan sebuah karya, sebuah narasi yang menghidupkan kembali kenangan tentang kita. Setiap tokoh dan karakter dalam ceritaku adalah refleksi dari mereka yang begitu berharga di hatiku—El, Akasa, dan Papi yang bijaksana dalam setiap langkahnya. 
          
          Judulnya, “Keluarga Budi Manis.” Dalam narasi ini, kita bukan sekadar keluarga; kita adalah entitas yang saling menyempurnakan, sama seperti di kehidupan nyata, di mana kita saling menopang saat yang satu sedang merasakan kesedihan.
          
          Mungkin kini mereka telah mencapai kedamaian abadi di dimensi berbeda, sementara aku masih bergulat dengan duka yang membekas di dunia fana.
          
          "Jangan biarkan duka terus mencengkram raga, ukirlah senyuman, keep smile. Abaikan apa yang dikatakan oleh mereka yang tak mengerti, yang hanya bisa ceplas-ceplos sana sini. Hiraukan saja. Dengarkanlah kata-kataku, sebab setiap kata yang terucap dari bibirku selalu bermuatan berdampak baik untukmu, iya bukan?  Inget, langit gak selamanya mendung."  
          –Raksadira Jayandara 
          
          Tertanda:
          -kebo.njungkel [28 Agustus 2024]