Key

Seakan mempertahankan nyatanya melepaskan.
          Seakan menenangkan nyatanya menjatuhkan.
          Membuatku merasa satu-satunya, nyatanya aku salah satunya.

Cerita ini harusnya masih punya perjalanan yang panjang. Tapi cerita yg mulai indah ini sudah kehabisan petualangan, sebab tokoh utamanya memilih pergi di bab sebelumnya. Perginya memang tidak membawa apa-apa. Namun perginya meninggalkan kenangan yang akan di kenang pada bab selanjutnya. Kau yang memilih pergi, hati-hati ya. Semoga engkau bahagia.

Masih ingat arah jalan pulang?
          Pulanglah, aku ada di penghujung jalan itu.

Terlalu banyak yang kamu lakukan untuk saya. Hay, terimakasih ya?

Tidak ada yang menyukai perpisahan. Namun, kalau waktu itu sudah tiba apa yang bisa kita lakukan?

Dimanapun kamu berada, semoga sedang baik-baik saja.

Tak ada yang tak berubah. Semua akan berubah seiring berjalannya waktu. Termasuk rasaku untukmu.

Cepat atau lambat aku pasti bisa melepaskanmu, merelakanmu, mengikhlaskanmu, dan melupakanmu.

Aku senyum kok, tapi kalau ada kamu aja si :v

Akan ada masanya bertemu lalu berpisah. Jadi, ukirlah kenangan sebanyak mungkin agar bisa diceritakan di masa depan nanti.