Syail-
Link to CommentCode of ConductWattpad Safety Portal
Hai kak aku numpang promosi sesekali mampir dan baca ceritaku ya Nagi mencuci mukanya berulang kali, Raya duduk di samping Nagi. Raya hanya berbicara sendiri, lalu memberikan sebuah kalung pada cewe berambut pendek. " punya reza... " . Nagi melihatnya sebentar lalu memasukannya ke dalam saku. Mereka berdua berjalan ke perapian. Tapi telinga Nagi seperti mendengar sesuatu desus, dan getaran. Ia menghentikan langkah kakinya. Cewe yang mengikuti di belakangnya juga ikut berhenti, Nagi melihat sekeliling, tubuhnya merinding keringat di pelipisnya. Ia merasa ada yang memanggilnya. Nagi menunduk dengan pelan- pelan, dan sebuah cacing berukuran besar muncul dari balik tanah , ingin melilit kakinya. "Nagi... " katanya pelan dari bawah tanah. mata Nagi melotot kakinya menginjak - injak cacing di bawahnya. Raya ikut terkejut ia berlari keperapian dan mengambil kayu yang tersulut api. PB tersenggol oleh raya, dan memegang tangannya lalu melirik ke arah Nagi. PB dengan cepat mengambil kayu yang lancip . Mereka berlari bersamaan, Raya dan PB menancapkan kayu di cacing, Sepertinya cacing ini spesies yang berbeda dia tidak mati walau PB sudah menancapkan kayu. Raya ikut menancapkan kayu yang terbakar api tapi cacing itu tidak cepat mati. Bima yang mendengar kericuhan, terbangun ia melihat keributan di antara Nagi , ia lekas berlari ke perapian dan membawa obor yang besar .