Saya sedih, ini lebaran pertama saya tidak di tengah-tengah hangatnya keluarga. Jujur hati saya nelangsa, tapi mau bagaimana lagi. Memang seolah takdir menempatkan saya pada posisi ini sekarang. Tidak banyak hal yang bisa saya lakukan. Untuk sekedar bertahan hidup saja saya sudah bersyukur
Saya tidak berani meminta lebih dati ini. Dibeei kesempatan tetap menghirup.oksigen saja saya sudah sangat berterima kasih. Saya hamba yang tidak pandai bersyukur. Sensw saya mati ketika orang-orang yang harusnya menjadi orang terdekat saya malah mendorong saya secara tidak sadar.
Jujur itu sangat menyakitkan bagi saya. Saya ingin marah, hati saya berang akan perlakuan tak adil ini. Tapi, saya juga melakukan banyak kesalahan. Masih kah saya pantas menuntut? Saya kira tidak. Ini adalah konsekuensi yang saya terima aki at dari aegala tindakan yang saya ambil tanpa pikir panjang. Rasanya saya ingin menangis, tapi tak seorangpun akan tahu. Karena saya melarang diri saya untuk menunjukkannya secara berlebihan kepada orang lain. Cukup saya saja yang menderita dengan segala kehampaan ini.
Selamat hari raya ied Fitri, تقبّل الله مناومنكم، وتقبّ الياكريم