kulitlimao

Mau ngebacot dulu, ada insight premis sama udah kepikiran nanti plot, alur, sama penokohannya kek gimana. Cuma ya teuteup homo ya, kan preference aing ke sana shay. Cuma gak tahu kapan eksekusi. Permasalahan hidup ini mengekang otak aku yang sempit dan kemageran abadi tentunya yang turut mendukung hiatus tak berkesudahan ini. Gak pasti one shoot atau short story (5-10an chapter) nantinya. Doain aja ga males-males banget buat mikir. See you shay

kulitlimao

Mau ngebacot dulu, ada insight premis sama udah kepikiran nanti plot, alur, sama penokohannya kek gimana. Cuma ya teuteup homo ya, kan preference aing ke sana shay. Cuma gak tahu kapan eksekusi. Permasalahan hidup ini mengekang otak aku yang sempit dan kemageran abadi tentunya yang turut mendukung hiatus tak berkesudahan ini. Gak pasti one shoot atau short story (5-10an chapter) nantinya. Doain aja ga males-males banget buat mikir. See you shay

kulitlimao

Salah ya, ketika aku mencoba bersikap biasa ketika sedang dalam kondisi saudara yg dinyatakan positif Covid-19, dan udah kontak sama aku biar aku ga panik dan malah nyerang psikis yang itu artinya malah melipat gandakan potensi terjangkitnya Covid-19 ?
           
          Apa sih yang ada di otaknya orang-orang tua itu? Kaya ga pernah bener hidup ini. Dulu aku saranin stay at home kekeh bilang harus silaturahim corona bukan jadi alasan. Sekarang ada yang positif saudara nyalahin sana-sini. Dah lah aku males urusan sama orang tua. Terserah, dibilang durhaka juga terserah.

kulitlimao

Saya sedih, ini lebaran pertama saya tidak di tengah-tengah hangatnya keluarga. Jujur hati saya nelangsa, tapi mau bagaimana lagi. Memang seolah takdir menempatkan saya pada posisi ini sekarang. Tidak banyak hal yang bisa saya lakukan. Untuk sekedar bertahan hidup saja saya sudah bersyukur
           Saya tidak berani meminta lebih dati ini. Dibeei kesempatan tetap menghirup.oksigen saja saya sudah sangat berterima kasih. Saya hamba yang tidak pandai bersyukur. Sensw saya mati ketika orang-orang yang harusnya menjadi orang terdekat saya malah mendorong saya secara tidak sadar.
          
          Jujur itu sangat menyakitkan bagi saya. Saya ingin marah, hati saya berang akan perlakuan tak adil ini. Tapi, saya juga melakukan banyak kesalahan. Masih kah saya pantas menuntut? Saya kira tidak. Ini adalah konsekuensi yang saya terima aki at dari aegala tindakan yang saya ambil tanpa pikir panjang. Rasanya saya ingin menangis, tapi tak seorangpun akan tahu. Karena saya melarang diri saya untuk menunjukkannya secara berlebihan kepada orang lain. Cukup saya saja yang menderita dengan segala kehampaan ini.
          
          Selamat hari raya ied Fitri, تقبّل الله مناومنكم، وتقبّ الياكريم

kulitlimao

Gue seneng hari ini, akhirnya bisa dapet ebook yang gue mau dari dulu... Hahahah, makasih bang Jun. Mungkun dia gak bakal lihat ini, tapi tetep aja gue berterima kasih. Love you bang, thanks udah bikin cerita yang bagus gotu

kulitlimao

Saya, tidak bisa mengatur kemana angin bergerak. Tapi saya bisa menginstruksikan badan saya untuk memutar balik ketika ada informasi mengenai akan ada badai yang datang ke tempat dimana saya sedang berdiri. Hanya iblis saja yang tidak mau mendengarkan aabda langit, menentang kehendak sang pencipta. Ia melupakan bahwa sang pencipta adalah sang penghancur pula. Dengan sombongnya ia mengatakan aku lebih mulia dari siapapun di alam semesta ini. Akulah makhluk paling baik, diantara swmua makhluk. Ingatlah cerita bagaimana ia sampai terusir dari surga akibat kesombongannya. Hanya karena diminta memberi hormat kepada Adam, ia merasa terhina dan membangkang terhadap perintah sang kuasa. 
          
          Batu yang sekeras itu saja, masih bisa dibentuk walau hanya dengan tetesan-tetesan air meski membutuhkan usaha yang tidak sebentar.
          
          Sebwntar lagi aaya akan comeback dengan cerita beegenre kesukaan saya, fantasi. Just for it!!!