@kunkunnyaw maaf nih ya, trus ceritanya kamu mau balas dendam sama saya karena mereka si para haus keributan itu membuat kamu emosi?
Emosi itu tergantung kontrol diri. Kamu bisa mengetik seperti itu, karena kamu sedang emosi, terlihat dari typing kamu. Dari saya yang baik-baik berkata agar membaca pendapat saya dengan baik-baik dan kamu malah membalas dengan typing yang terlalu kini dan penuh merah.
Sebenarnya pernyataannya disini kamu yang emosi karena dipancing. trus karena itu kamu juga ikut-ikutan seperti mereka dengan tidak menanggapi saya agar saya emosi? begitu? apa kamu pikir karena khotbah saya yang hampir 90% itu adalah sebuah penyadaran untuk kamu, meskipun saya juga terseret-seret disini karena sebuah “akun dengan mess conversation milik chogirawr yang paling atas”? dan juga karena kehadiran bunda wattpad saya disini? dan kamu berpikir saya berpihak kepada kubu lawan kamu? Dan kamu berpikir bisa membuat saya emosi dan merasakan perasaan kamu saat klarifikasi awal kamu itu dulu? Haha, tidak.
Seburuk-buruknya saya, saya selalu mengakhiri dengan “saya mohon maaf bila ada kesalahan yang kurang berkenan” daripada merasa benar dan berkata “maaf, saya tidak akan minta maaf untuk hal ini.”
Kamu bisa saja mengetik kata-kata itu dengan alasan “emosi”, tapi yang namanya “emosi” dengan “balas dendam” itu beda tipis.