Daun mulai berbisik, tanpa permisi angin telah menerpa kulit. Mata yang indah sebening kaca menerawang dengan tatapan teduh, senyuman tipis ikut tercetak, raut wajahnya kala itu sedang menahan rasa yang amat sangat membahagiakan. Beberapa orang yang berlalu-lalang sudah menemukan tujuannya. Dia sangat terlihat jelas di depan, di singgahsana. Duduk tepat di kursi hasil darah, keringat dan airmata. Terlintas kata mustahil dibenak setiap orang walaupun semesta sudah memberikan tanda bahwa tidak ada yang mustahil di dunia.