Agneslvit

Hai kak, izin promosi
          
          "Sean, ayo bercerai." ajak Anna tepat di hadapan Sean.
          
          "Kamu bilang apa tadi?" Sean berdiri mendekati Anna.
          
          "Se-Sean aku ingin ber,-" Sean melumat bibir Anna cepat, ia tidak membiarkan kata cerai keluar untuk yang kedua kalinya dari mulut Anna.
          
          Anna memberontak ingin melepaskan lumatan Sean, memukul-mukul dada pria itu dengan bertubi-tubi. Namun hasil tidak ada, Sean malah semakin sadis melumat bibirnya.
          
          "Uughm... uughmm..." 
          
          Sean melepas lumatan nya pada bibir Anna saat keduanya mulai kehabisan oksigen. Mengatur derup nafas mereka masing-masing, Anna meluruhkan tubuh ke lantai.
          
          "Berdiri." pinta Sean menarik baju Anna kuat sampai sang empunya baju akhirnya berdiri dan kembali berhadapan dengan nya.
          
          "Jangan pernah mengatakan nya lagi. Saya tidak suka." aku Sean menangkup wajah Anna dan menyatukan kening mereka untuk saling menyentuh.
          
          Anna diam kehabisan kata-kata, mata hazel Sean menyiratkan ketulusan. "Kamu dengar saya kan?" tanya Sean mengelus pipi Anna kembali.
          
          Anna mengangguk mengiyakan pertanyaan Sean. Mendapat anggukan kepala Anna, Sean membawa istri kedalam dekapannya. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh Anna, Sean suka aroma ini. Aroma yang membuat nya kembali tenang.
          
          "Kamu milik saya, ingat itu."
          
          https://www.wattpad.com/story/288841177