let me confess something. aku takut buat nulis lagi.
setelah kuliah dan sampe di titik sekarang, aku sadar kalau aku tu ternyata nanggung dan full of flaws. ga pernah merasa setakut ini buat nulis. takut apa yang aku tulis tidak satisfied pembaca aku, tidak satisfied diri aku sendiri, tidak bisa menyalurkan emosi yang coba aku sampaikan, and the worst that aku berbohong ke diri aku sendiri.
aku sedang ada di fase dimana stuck. jujur, selama hampir dua tahun setengah berada di antara orang yang mulai passionate di sastra inggris (teman-teman aku ofc) aku malah merasa insecure. aku malah merasa stuck. setelah melihat, mendengar dan mengamati teman-teman aku, aku malah lebih takut buat memulai apa yang dulu aku selalu jadi rutinitas aku, which is nulis.
aku punya banyak premis: tentang yang lupa dan dilupakan, tentang tekanan, tentang bagaimana seseorang bisa percaya sama yang belum tentu dapat terwujud, tentang apasi kebahagiaan itu sebenarnya. dan aku mau share semua itu ke pembaca aku, ini lho yang aku rasakan kalau seandainya peristiwa ini atau perasaan ini menyapa aku. tapi balik lagi, aku takut.
now, i trying my best to fix it. to fix me. to fix the one who broken. tbh, aku nulis ini spontan. aku minta maaf buat kamu yang nungguin cerita aku yang ga tamat itu, i decided to not finish the story. aku ga tau ini bakal rampung kapan, perasaan stuck ini akan berakhir kapan. tapi aku sedang berusaha untuk konsisten nulis lagi. baru mau mulai, dan aku mulai dari sesuatu yang mungkin resemble me a lot. kekosongan, kehampaan dan kesendirian. aku ga janji ini bakal mulai as soon as i posted it, karena aku nulis ini atas spontanitas.
see you