lienosley
Cinta dan nyaman merupakan suatu kesatuan yang saling terikat. Jika cinta, namun tidak merasa nyaman dengan yang dicinta, maka tidak sempurna rasanya. Disaat seseorang, memiliki kelakuan buruk, kemudian disaat ia berhadapan dengan yang dicinta, ia tak sengaja melakukan keburukan itu, maka rasanya, seorang pecinta itu akan merasa sangat malu. Dan lekas-lekas memperbaiki keburukannya dihadapan yang dicinta. Namun, yang dicinta jauh akan merasa senang jikalau pecintanya jujur dan terbuka, bahwasanya dirinya masih memiliki sifat buruk yang tidak disukai yang dicinta. Percayalah, bahwa yang dicinta akan merasa sangat senang jikalau pecintanya jujur dan terbuka karena merasa nyaman dengan yang dicinta. Sungguh.. yang dicinta sangat merasa senang! Tidak marah.. Jujurlah akan keburukan diri pada yang dicinta.. Tunjukkan keburukan itu.. Jangan merasa malu sehingga terlihat seperti orang yang munafik karena tidak merasa nyaman padahal mengaku Cinta.. Jujurlah.. Mengakulah.. Tunjukkanlah.. Maka percayalah, disaat itu pula yang dicinta akan tersenyum menatapmu.. Ia berkata "Aku mengerti.. tak mengapa.. mari kita bersama-sama belajar tuk memperbaikinya. Bukan malah menutupinya dariku.. Dan menunjukkannya pada orang lain.. Hanya karena engkau merasa takut denganKu.. Karena rasa nyamanmu atas keterbukaanmu kepadaKu, justru jauh membuatKu senang dibandingkan rasa malumu kepadaku hingga menutup-nutupi nya dariku dan kebingungan mencari solusi sendirian. Mau sampai kapan kamu begitu? Maka lebih baik, jujurlah.. terbukalah.. AKU selalu menerimamu.. Mari kita memperbaikinya sama-sama.. Bukan malah menyandangnya sendirian hanya karena merasa malu.. Bukankah AKU kekasihmu? Lalu mengapa kamu tidak bersandar denganKu?"
lienosley
@ isyfalanayr Memohon ampun saja tidaklah cukup.. Jikalau didalam sholat memohon ampun, tapi diluar sholat bebuat dosa lagi.. Maka, Taubat yang sebenarnya ialah, disaat kamu merasa jujur denganNya, Jujur atas segala kelakukan burukmu padaNya, Jujur atas ketidak mampuanmu untuk membentengi diri dari keburukanmu sendiri.. Bersandarlah padaNya.. Adukan segalanya padaNya.. Jujurlah, terbukalah, dan tunjukkan segalanya padaNya.. Maka DIA akan meraihmu dan tersenyum kepadamu.. Ia berkata "Mari kita perbaiki bersama.." Bukan malah menutup-nutupinya dariNya dengan alasan malu kepadaNya. Hingga karena rasa malumu padaNya, membuatmu tidak merasa nyaman dengan kehadiranNya! Lalu, bisakah itu kamu sebut Cinta? Jikalau rasa nyaman saja tidaklah ada? Maka dari itu jujurlah.. Jangan takut.. Karena rasa nyamanmu padaNya, jauh membuatNya senang dari pada rasa malumu padaNya hingga membuat dirimu sendiri merasa tidak nyaman saat bersamaNya.
•
Reply