lnw_0111

Dalam terminologi psikoanalisis klasik, katanya, seseorang yang pernah terluka oleh cinta cenderung menekan dorongan afektifnya—menyembunyikan semua perasaan itu jauh ke dalam diri—dan menggantinya dengan skeptisisme terhadap setiap bentuk kedekatan baru. Dan mungkin, ya… itu benar adanya. Karena setelah luka itu, kita menjadi curiga bahkan pada hal-hal yang dulu terasa paling kita yakini. 
          	
          	Dan selama itu, selalu ada satu, atau dua orang, yang muncul entah dari mana, mencoba meyakinkan kita bahwa cinta tidak selalu seburuk itu. Mereka datang dengan niat baik. Sayangnya, kita sering kali menolaknya mentah-mentah. Dan tanpa sadar, dalam upaya itu, kita jadi sosok yang dingin, keras, bahkan tampak jahat di mata mereka. Padahal, yang kita lakukan hanyalah melindungi diri. 
          	
          	Apakah itu salah? Tidak. 
          	
          	Kita tidak salah karena berhati-hati. 
          	Kita tidak salah karena masih takut. 
          	Kita hanya sedang belajar lagi—pelan-pelan—tentang bagaimana cara percaya tanpa harus kehilangan diri sendiri lagi.

lnw_0111

Dalam terminologi psikoanalisis klasik, katanya, seseorang yang pernah terluka oleh cinta cenderung menekan dorongan afektifnya—menyembunyikan semua perasaan itu jauh ke dalam diri—dan menggantinya dengan skeptisisme terhadap setiap bentuk kedekatan baru. Dan mungkin, ya… itu benar adanya. Karena setelah luka itu, kita menjadi curiga bahkan pada hal-hal yang dulu terasa paling kita yakini. 
          
          Dan selama itu, selalu ada satu, atau dua orang, yang muncul entah dari mana, mencoba meyakinkan kita bahwa cinta tidak selalu seburuk itu. Mereka datang dengan niat baik. Sayangnya, kita sering kali menolaknya mentah-mentah. Dan tanpa sadar, dalam upaya itu, kita jadi sosok yang dingin, keras, bahkan tampak jahat di mata mereka. Padahal, yang kita lakukan hanyalah melindungi diri. 
          
          Apakah itu salah? Tidak. 
          
          Kita tidak salah karena berhati-hati. 
          Kita tidak salah karena masih takut. 
          Kita hanya sedang belajar lagi—pelan-pelan—tentang bagaimana cara percaya tanpa harus kehilangan diri sendiri lagi.

Semicolonnn

I'm hella missing Widuri and Mei Lin, my ultimate OTP!! Is it possible to get a story where they meet their parents again? That'd be everything! Hehehe 

Semicolonnn

@ lnw_0111  No worries, dear author~ I'm just missing them.. hehehe jangan terlalu dipikirkan yaa.. Masih bisa baca ulang cerita mereka kok.. ദ്ദി(ᵔᗜᵔ)
Reply

lnw_0111

@ Semicolonnn nanti kalau ada ide sama wktunya aku buatin, tapi gak janji yaaaa :")
Reply

lnw_0111

If you find me here again, please don't stay. I don't want your gaze slipping back into the life I've been trying to heal. You no longer have the right to know anything about me or what I go through. So go—move as far away as you can. I both beg and forbid you: keep yourself away from here. Let me breathe without you watching. Leave me. Truly leave.

lnw_0111

@ Semicolonnn  hmm thnkyuuuu *\O/*
Reply

Semicolonnn

@ lnw_0111  Yeahh i was so extra hehehe.. I know you can handle it..
            Don't let whoever it is getchu down, author.. Stay lit!!
Reply

lnw_0111

@ Semicolonnn  lmaaoooo ,, your energy is cute, but unnecessary.... 
Reply

lnw_0111

────────────────────────
          (0100)
          
          "Sudah lama hati terdera oleh hal yang tak dapat dielakkan, hingga kini ia belajar pula berdamai dengan keadaan, meski sakitnya memang tiada lenyap benar. Segala nan lalu dibiarkan luput, yang tinggal hanyalah ikhlas menerima apa gerangan tersisa. Maka hidup pun tiada seganas semula, tiada lagi dapat mengguncang."
          
          - lnw_
          ────────────────────────
          

Semicolonnn

@ lnw_0111  Oke lah author, saya percaya :)
Reply

lnw_0111

@ Semicolonnn  engga, gak ada sangkut pautnya sama sekali :)
Reply

Semicolonnn

@ lnw_0111  I'm a bit suspicious that this might be connected to your story.. Am i right?? Tolong penjelasannya wahai authorku sayang~ 
Reply