lnw_0111

Suka sekali kalo otak encer begini, semua yang dipikirkan langsung dijadikan cerita ^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^ tapi abis itu ngestuck lagi karna kehabisan kosa kata awoakaoak (namanya juga tidak konsisten) 

adaa47

@ lnw_0111  juara 1 author paling labil nyebelin tiba2 unpublish ff nya bikin kesel bingung para readernya :(((
Reply

lnw_0111

Suka sekali kalo otak encer begini, semua yang dipikirkan langsung dijadikan cerita ^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^ tapi abis itu ngestuck lagi karna kehabisan kosa kata awoakaoak (namanya juga tidak konsisten) 

adaa47

@ lnw_0111  juara 1 author paling labil nyebelin tiba2 unpublish ff nya bikin kesel bingung para readernya :(((
Reply

Semicolonnn

Heyy.. Are you doing okay?? It's been a while since you've updated your stories.. I hope everything's good and nothing bad is going on with you, author..

Semicolonnn

@ lnw_0111  Glad you're doing okay.. Don't rush, take your time.. You're the one who matters most, author.. •ᴗ•
Reply

lnw_0111

@ Semicolonnn  Don’t worry, I’m fine! Just needed a break from… everything. Thanks for the kind message. I’ll continue the story soon.
Reply

lnw_0111

Dalam terminologi psikoanalisis klasik, katanya, seseorang yang pernah terluka oleh cinta cenderung menekan dorongan afektifnya—menyembunyikan semua perasaan itu jauh ke dalam diri—dan menggantinya dengan skeptisisme terhadap setiap bentuk kedekatan baru. Dan mungkin, ya… itu benar adanya. Karena setelah luka itu, kita menjadi curiga bahkan pada hal-hal yang dulu terasa paling kita yakini. 
          
          Dan selama itu, selalu ada satu, atau dua orang, yang muncul entah dari mana, mencoba meyakinkan kita bahwa cinta tidak selalu seburuk itu. Mereka datang dengan niat baik. Sayangnya, kita sering kali menolaknya mentah-mentah. Dan tanpa sadar, dalam upaya itu, kita jadi sosok yang dingin, keras, bahkan tampak jahat di mata mereka. Padahal, yang kita lakukan hanyalah melindungi diri. 
          
          Apakah itu salah? Tidak. 
          
          Kita tidak salah karena berhati-hati. 
          Kita tidak salah karena masih takut. 
          Kita hanya sedang belajar lagi—pelan-pelan—tentang bagaimana cara percaya tanpa harus kehilangan diri sendiri lagi.

Semicolonnn

I'm hella missing Widuri and Mei Lin, my ultimate OTP!! Is it possible to get a story where they meet their parents again? That'd be everything! Hehehe 

Semicolonnn

@ lnw_0111  No worries, dear author~ I'm just missing them.. hehehe jangan terlalu dipikirkan yaa.. Masih bisa baca ulang cerita mereka kok.. ദ്ദി(ᵔᗜᵔ)
Reply

lnw_0111

@ Semicolonnn nanti kalau ada ide sama wktunya aku buatin, tapi gak janji yaaaa :")
Reply