Ififah75

Hai kak ijin promosi ya. Jangan lupa mampir juga ke ceritaku ✨
          
          https://www.wattpad.com/story/374307865
          
          "Kau menyelidiki diriku ?" Bisikan itu terdengar begitu pelan dan membuat sosok pria di depannya tersenyum kecil.
          
          Senyuman yang membuat jantung Ayura berdebar kencang.
          
          Devan terlihat berdiri dari tempatnya dan bergerak mendekatinya. Posisi Ayura yang duduk membuatnya tidak bisa menjauh dengan cepat.
          
          Ketika pria itu berdiri di hadapannya dan menguncinya di antara sandaran tempat duduknya.
          
          "Bukankah itu tak penting, Ayura ? Bukankah lebih penting kau menjawabku. Apakah kau saat hamil anakku Ayura ?"
          
          Ayura berani bertaruh jika wajahnya terlihat memucat seolah semua darah terkuras dari sana. Hal itu sukses mengundang senyuman bermakna dari pria di depannya.
          
          "Jika iya, aku tak mungkin membiarkan anakku hidup dengan ibunya yang banyak hutang, Ayura. Bayi itu juga milikku"
          
          Perkataan pria itu sukses membuat Ayura menyakini. Jika hidupnya tidak akan sama lagi.
          
          Atau mungkin hidupnya tidak pernah sama lain semenjak ia tidur dengan atasannya sendiri. Yang juga seorang gay!

bembozzzz

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice
          

asterflow

PINK DIARY STORY??!!
          
          "Udah sana buruan! Ngapain masih lihat ke gue? Masih rindu? Takut kangen? Jangan! Soalnya gue masih belum suka sama lo!" Ryan
          
          "Ngga.. Pada akhirnya semua cowok sama aja! Harus berapa kali lagi lo sakit hati, Ai? Supaya lo sadar kalo ngga akan ada satupun cowok yang tulus sama lo didunia ini! Bahkan meskipun hanya untuk sekedar teman!" Aira
          
          "Kecantikan bukanlah tentang fisik, tetapi tentang kebersihan hati. Sebersih apa seorang gadis menjaga hatinya. Sebesar itulah Ia berharga" Ryan
          
          BACA KISAH RYAN DAN AIRA HANYA DI PINK DIARY!!
          
          https://www.wattpad.com/story/179012853?