Aku mau tanya serius...
Apa menurut kalian jika penulis memasukan unsur pembunuhan, sexual harassment atau sejenis pada alur cerita cinta berarti penulis itu sedang meromantisasi sebuah kejahatan?
Jika iya, mengapa?
Jika tidak, mengapa?
Aku jujur baca semua genre buku dan aku tidak pernah berpikir jika penulis sedang meromantisasi sesuatu. Aku hanya mengikuti alur yang mereka suguhkan pada cerita mereka. Aku emang ga suka sama kekerasan, tapi aku ga mau menilai suatu karya menjadi buruk hanya karena itu.
Cerita hanya sekedar cerita terlepas itu berdasarkan penglihatan penulis dari keadaan nyata di dunia ini. Itu yang aku pikirkan.