madiani_shawol

Akhirnya setelah sekian lama inget PW wattpad :( sedih banget gak bisa login

cynsea

Hai kak, semangat nulisnya, maaf izin promosi ya.
          
          Utk tmn2 yg suka short story bisa coba baca ini ya, thanks.
          "Rasa kesepian ini bukanlah hal yang baru bagiku, ini adalah rasa sakit yang amat kukenal."
          
          https://www.wattpad.com/story/348014197?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Choenyxy&wp_originator=U2jhpGnmI5wosbgoUWtR%2B7%2BM3LqsSPN71Icpks2GH3Qn5wDyArM2eYJOpwfqM8i4TgQm%2BAbE3mHxsgNX0BaGADU0Jhi%2BQgt43v4X9I7D%2FlQSOHSrGd3xZ4pXhaXRpCYd

madiani_shawol

Maaf belum bisa update di Wp, karena saya masih sakit jadi mau istirahat dulu. Maaf membuat kalian menunggu lama 

madiani_shawol

@ Ernieputrie  terima kasih doanya
Reply

Ernieputrie

@ madiani_shawol  semoga cepat sembuh ya
Reply

madiani_shawol

Mampir yuk lke cerita saya yang berjudul Cucu untuk Ayah. 
          
          https://bookgallery.id/story/642-bookgallery-603c129f3f9a4642
          
          Cuplikan chapter
          
              Rangga menatap Delia dengan tatapan menusuk. Delia diam-diam mencuri pandang pada bosnya. Meski tampan Delia tidak tertarik dengan pria itu, seharusnya Rangga menjadi incaran para gadis di kantornya seperti di film-film yang pernah ia tonton. Namun sedetik kemudian Delia menepuk jidatnya saat sadar bahwa pegawai di kantor  kebanyakan pria. 
          
          “Jangan berpikir yang macam-macam. Saya tau apa yang kamu pikirkan.”
          
             Delia memiringkan kepalanya untuk melihat ekspresi Rangga. Pria itu melirik Delia melalui ekor matanya. Ingin rasanya Rangga segera turun dari taxi sekarang juga. 
          
          “Bapak dukun? Kenapa bisa tau apa yang saya pikirkan?”
          
          “Tertulis jelas di jidat lebar kamu.”
          
              Delisa spontan mengusap jidatnya. Mana mungkin ada tulisan di jidatnya, Rangga pasti berbohong. Delia mendekap erat Aninda yang mulai bergerak gelisah. Rangga menatap Delia dan anak kecil itu bergantian. Rasa ingin tahu Rangga tentang anak itu pun muncul. Seingatnya saat menerima data diri Delia dengan jelas gadis itu mencantumkan single dalam statusnya. Bagaimana mungkin ia sudah memiliki anak sebesar ini?
          
          “Anak kamu?” tanya Rangga membuat Delia menoleh. 
          
          Baca Full Chapter di BookGallery. Klik link di atas. Jangan lupa vote (pojok kanan atas) dan komen