Surat Untuk Tuhan
Tuhan, aku tak pernah mengharap menjadi orang lain, aku juga tak pernah meminta mereka merasakan seperti diriku, tapi mungkin ada baiknya Tuhan, kalau setiap manusia bisa membaca pikiran manusia lain setidaknya sedikit saja. sedikit saja Tuhan, supaya orang-orang sepertiku, yang tak mampu mengungkapkan perasaan selain lewat airmata yang bahkan orang lain pun tak pernah mengerti apa arti air mata tersebut, aku yang harus membuat dan menyiapkan tiang-tiang panjang untuk menjaga pertahanan hati supaya tidak runtuh di saat aku mulai tak bisa membendung berbagai macam perasaan.
Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, engkau maha pengampun.
Ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku serta dosa orang-orang yang aku cintai dan sayangi ya Allah.
Tuhan,saat ini aku tidak dalam keadaan baik baik saja,walau aku tersenyum dan tertawa bukan berarti aku bahagia dalam hari. ada yang tak ada di hati ini, di jiwa ini.
Ya Allah, jika kau berkehendak, aku meminta sedikit atau banyak waktu untuk hidup bersama mereka, aku bersedia jika engkau mencabut nyawaku lebih dulu dari mereka, lebih baik aku bersamamu daripada hidup tanpa orang yang aku cintai.
Tuhan, sejujurnya aku benci merasa sedih, merasakan dan melihat kesedihan. air mata.apalagi merasakannya. apa ga bisa Tuhan menghapus satu hal di muka bumi ini? aku benci merasa lemah dan rapuh.