manis687

Akhirnya Mawar Biru tamat, sampai ketemu lagi di cerita sebelah yaa byee

White-Serenity

Halo, izin promosi.
          
          "Iter Amoris" mengisahkan perjalanan cinta Ellaina Alessa yang dimulai ketika SMA. Banyak rintangan yang harus ia lalui. Apakah dia berhasil menemukan cintanya? Dan apakah cinta tersebut akan abadi?
          
          Silakan baca deskripsi cerita yaa✨️
          
          Di mana lagi bisa baca cerita tentang masa SMA❔️Masa-masa yang paling indah dengan berbagai cerita cintanya❤️
          
          Penasaran nggak apa yang akan terjadi selanjutnya❔️
          Yuk, langsung baca aja⬇️
          
          https://www.wattpad.com/story/386739139?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=White-Serenity

Lu_readmind

Permisi mau Promosi, boleh ya… 	
          ----	
          Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.  
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman." 
          "Iya.." 
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..." 
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?" 
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.  
          Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada? 
          Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu. 
          Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang. 
          ————————
          MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
          https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225

ahwatprivatee

Hallo boleh voteback dan follback? Thank you ^-^

manis687

@ ahwatprivatee  okey udh di Feedback ya
Reply

GyvsiDeaAstria

@ ahwatprivatee  boleh kak, aku udah vote ya ditunggu voteback nya
Reply

manis687

@ GyvsiDeaAstria  okey udh di feedback ya
Reply