aku selalu kebayang kemungkinan yang ga bisa aku terima, tapi aku ngelak pikiran aku. aku terus berpikir positif bahwa waktu kali ini bakal berpihak ke kita. kita yang mulai memperbaiki diri, hubungan dan komunikasi.
tapi nyatanya aku salah, aku gatau ini kekalahan atau bukan. bukan kalah karena harus selesai tapi kalah karena nyatanya kita setidak mungkin itu
aku lagi-lagi dipaksa untuk melepaskan, sekali, dua kali, saat itu aku berusaha rela. kali ini aku berusaha bertahan, aku gamau kalau harus pisah sama kamu, tapi lagi-lagi tetap aja harus melepaskan
aku gatau arahku akan kemana, tapi aku berharap aku bukan manusia yang terjebak dalam pusaran kekecewaan karena terlalu dalam memeluk luka ini sendirian
kamu yang meminta tapi nyatanya aku juga yang dipaksa melepaskan
20 bulan bukan waktu yang singkat, banyak hal yang terjadi. aku melihat kisah orang lain yang tidak mudah goyah bahkan cenderung selalu saling memperbaiki kalau memang ada yang tampak tidak sejalan
tapi jika tanpa masalah dan secara tiba-tiba harus selesai yang di paksakan salah satu pihak mau bagaimana lagi? rasanya kita sudah di penghujung rasa
silahkan mencari apa yang sedang kamu cari, jalan lah lebih dulu. aku akan menepi dan mempersilahkan kamu melangkah
namun menepiku bukan untuk menunggu kamu pulang. tapi untuk menenangkan diri sendiri, membangun kepercayaan yang pelan-pelan mulai terkikis