mayumi1503

ini makasih banget yaa yg msh baca wtpd gw :(( yaampun maafin udah gak pernah update lagi :( kecanduan di twitter

mayumi1503

Ada relung yang meraung minta diisi. Beberapa kandidat mulai mengajukan diri. Menawarkan bahagia namun nyatanya palsu. Banyak dari mereka tak tahu cara kerja cinta. Melihatnya dari sudut pemuas nafsu belaka. 
          
          Padahal keinginan tertingginya adalah tulus yang luar biasa. Namun canda semesta selalu datang disaat dirinya mulai meraba makna. Tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu. Mungkin seorang pangeran berkuda putih, dengan baju platinum perak. 
          
          Siapalah dia meminta nikmat serakus itu? Tapi sungguh si cantik hanya ingin cinta sejati. Seumur hidupnya sudah cukup dengan imitasi. Biarkan sekarang Ia berteriak dengan lantang, pada frasa "Aku mencintaimu" 
          
          -FIN- 

mayumi1503

"Bohong jika seseorang tidak dinilai dari tampilan fisik, terutama mata laki-laki. Tidak ada dalam kamus kaum pria, mencintai apa adanya. 
          
          Yang ada hanya ada apanya dulu baru mencintai.
          
          Bohong jika lelaki bilang tampilan polos perempuan lebih cantik natural. Nyatanya mereka memilih kabur, ketika wajah si wanita terlihat kusam dan penuh noda. Katanya, Ia tidak menarik. 
          
          Tidak salah jika perempuan mati-matian merubah diri demi diterima dalam lingkungan. Tolong jangan hina kami hanya kaum pembuang uang, hanyak untuk memburu berbagai kosmetik.
          
          Mengandalkan bedak dan gincu untuk menarik perhatian. 
          
          Hei, bukankah kalian sendiri yang membuat kami tak percaya diri? Berkata seenaknya harusnya perempuan pandai merawat diri. 
          
          Ketika kami sudah pandai, yang kalian katakan polesan wajah kami sangat berlebihan. 
          
          Tolong untuk tidak menilai perempuan dari sisi rendahmu. Kami punya harga diri tanpa batas. Kalian bukan Tuhan kami dan tak berhak atas kontrol kehidupan. 
          
          Jika membicarakan kaum perempuan, tolong jaga ucapan dan pemilihan bahasa. Kami juga risih mendengarkan pelecehan verbal. 
          
          Sebagai perempuan tujuan tampil cantik bukan untuk fantasi seksual. Kami hanya ingin mencintai diri sendiri. Mengapresiasi pemberian Tuhan paling indah. 
          
          Sama sekal tidak ada konteks menggoda, ataupun membuat pikiran lelaki liar.
          
          Jadi, tolong! Kami perempuan juga menginginkan pikiran lelaki berbenah. Pandang  kami dari sisi kemanusian. 
          
          Memanusiakan manusia" 

mayumi1503

Tentang aku dan kamu yang berjalan pada dua arah mata angin berbeda. Kita yang tidak lagi sama, tidak juga sepemikiran. Yang masih ku pertanyakan keberadaan rasa di sudut hatimu. Masih adakah aku dalam imaji masa depan, setiap langkah yang inginnya saling membersamai
          
          -FIN-

mayumi1503

------ lanjutan -------
          
          Si pengawal tak tahan lagi, persetan dengan kasta. Ia hanya ingin memeluk kekasihnya. 
          
          "Maaf, sayang. Aku hanya takut di dengar kepala pelayan. Akan sangat berbahaya untuk kita" beberapa kecupan Ia tanggalkan dipucuk kepala Wooseok. Harum bunga citrus menyeruak hidungnya. 
          
          Pelukan keduanya semakin mengerat. Menyalurkan afeksi perlindungan. Meminta pada langit untuk hari ini saja diberi rasa aman. Menyingkirkan sejenak setumpuk kekhawatiran. 
          
          "Han Seungwoo!" 
          "Kim Wooseok!"
          
          Hari itu romansa kedua insan diuji kembali. Oleh takdir yang inginnya bermain-main. Oleh pemikiran primordial kaum mereka sendiri. Pada kasta-kasta yang syarat akan strata. 
          
          Andai mereka tahu : Han Seungwoo sudah digariskan menjadi mate Kim Wooseok. 
          
          FIN. 

mayumi1503

Dimanapun kaki Wooseok berpijak, lenteranya masih sama. Mengikuti dalam diam beraksi ketika dibutuhkan. Semesta tau mereka punya rasa yang sama. Tapi kasta adalah pantangan tertinggi dalam kaum mereka. 
          
          Keluarga Wooseok adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Wajar saja Ia begitu diagungkan. Disamping rupayan memang rupawan, bak polesan batu pualam. 
          
          Dirinya omega yang sulit direngkuh para alpha, kecuali golongan alpha superior. Dalam circle keluarganya hanya Wooseok ---- oh ada Choi Byungchan berstatus omega. Tapi kasta Byungchan masih dibawah Wooseok. 
          
          Kim Wooseok bukanlah seorang omega biasa. Dia seorang berintegritas tinggi, di 23 tahun umurnya sudah mendapatkan gelar master. Sudah banyak keluarga alpha superior yang datang melamar. Tapi Wooseok menolak, alasannya ingin mengambil program doktoral. 
          
          Mereka hanya belum tahu ---- Wooseok sudah memiliki cintanya. Seorang dari golongan kasta rendah. Dalam pemikiran kolot kelurganya, mereka tak akan sebanding. 
          
          "Selamat pagi tuan Wooseok hari ini ada rapat dengan para golongan beta. Membahas tentang hak-hak pekerja" 
          
          "Sudah ku katakan jika kita sedang berdua panggil nama saja. Kenapa sulit untukmu?" 
          
          "Maaf tuan saya pengawal anda, sepantasnya harus menjaga sopan santun" 
          
          Si pengawal masih saja menundukkan kepalanya, tanda memberi hormat kepada yang lebih tinggi. 
          
          "Kita hanya berdua disini! Persetan dengan sopan santun! Aku milikmu" 
          
          Si pengawal perlahan mendongakkan kepala. Yang terlihat wajah manis itu merah padam. Matanya sudah berkaca-kaca. 
          
          "Ku mohon beberapa menit saja, jangan panggil aku tuan. Itu sangat melukai harga diriku