nyonyakim

Semesta ku begitu tangguh.
          Waktu berlalu, perlahan rapuh.
          Sekilas bayang, semisal runtuh.
          Gemuruh jiwa bergolak keruh.
          Aliran rasa mendesak rusuh.
          Tak rela terjatuh dan luluh.
          Segalanya akan lebur, tak lagi utuh.
          
          Kepada-Mu, harapan ku seru.
          Agar semesta ku tetap kokoh dan tangguh,
          jangan sampai runtuh.
          Supaya terus ku rengkuh,
          dan merengkuh si aku yang rapuh.
          Hingga akhir tersimpuh.

Bodoh. Bodoh sekali. Aku begitu bodoh. Terus melakukan kesalahan secara berulang.

Arahnya ke mana.?
          Aku kebingungan.

Sekedar ingin bercerita pun aku harus berfikir ribuan kali.

Jatuh Suka.
          Jatuh Cinta.
          Tumbuh Cinta.
          Tumbuh Dalam Cinta.
          Kiranyaa apa yang akan dipilih?

Purnama yang menawan.
          Bisakah bersanding dengan awan.?

Bagaimana?
          Aku harus bagaimana?
          Aku kebingungan.
          Mereka telah beranjak.
          Sedangkan aku berdiam dalam sebuah alunan acak.
          Tak bisa dimengerti. 
          Rasanya ingin berlari.
          Menghidari, lenyap bak misteri.

Tolong..
          Aku ingin bercerita, tentang resah yang membuat ku susah.

Kehilangan arah atau emang sendari awal buta arah.?

Sedang mempertahankan sedikit kewarasan.