Di balik beribu senyum tawa itu . Terselit beribu masalah yang tidak diketahui oleh orang . Sakitnya hanya hati yang menanggung merasainya . Dibenci rakan sendiri kerna datang yang baru . Dicari di saat perlu dan dibuang ibarat kain buruk yang tidak bernilai di saat sudah puas menggunakan ku . Sakit ! Amat sakit . Di saat dia kosong tanpa seorang teman aku datang mengisi tempat itu . Namun sekarang hadirnya perampas yang datang dan merebut takhta ku itu . Bencinya aku pada si perampas yang terlalu taksub merampas milikku . Sedar la engkau walau engkau alim engkau tetap orang yang bertalam dua muka . Di saat aku jatuh engkau datang menyuntik beribu penawar pada ku tanpa jemu tanpa lesu . Tapi di saat aku mahu bangkit dan berjaya engkau pula datang menjadi racunnya . Aku jatuh dan kali ini tiada lagi peluang dan kata maaf buatmu hanya kenangan sahaja yang akan terpahat . Sakitnya hati ini ibarat digores sembilu saat dia dirampas . Peritnya hati . Sebegitu alim dirimu tapi sebegitu jahat juga dirimu saat menjadi racun buat diriku .
Tuesday , 6 December 2022 , 17:43