meganggita_

Fiksi remaja pada zaman SMA. manda Rahma Anisa gadis cantik yang pindah sekolah dari surabaya ke Jakarta. Gadis yang bertemu dengan cowok bernama Jevan Nichollas yang sangat membuat Manda kesal. Bagaimana tidak? Jevan selalu berniat buruk dan mengerjai Manda sampai Manda harus merasakan di bully pada zaman SMA. Apakah Manda bisa tegar dalam meleewatinya. Dan apakah Jevan bisa menghentikan sikapnya? Dan apakah mereka berdua bisa akur? 
          	https://www.wattpad.com/story/148854818

aisyahtasmin

kalau mau bacanya tinggal klik aja
          https://my.w.tt/H8fYsmL7fN
          
          Ayo baca cerita aku! Ceritanya ttg seorang Dindra
          
          Nih sinopsisnya:
          
          -Apa memperjuangkan lo, harus sesakit ini ya?-
          
          -Dindra Maharani Magaretha-
          
          -Cepat bangun, biar aku ceritakan. Bagaimana caranya membuktikan sebuah kesetiaan-
          
          -Irfan Pratama-
          
          
          "Hai". Sapa Dindra ramah.
          
          Irfan menoleh "Mau ngapain?". Ucap Irfan datar.
          
          "Gue boleh duduk gak?". Tanya Dindra sopan.
          
          Irfan mengangguk kecil "Makanan yang gue kasih, udah dimakan gak kak?". Tanya Dindra penasaran.
          
          "Udah gue makan". Sahut Irfan, tapi matanya masih fokus dengan handphonennya tanpa memperdulikan Dindra.
          
          Lo bener-bener berubah.
          
          Dindra menghembuskan nafasnya kasar, tersenyum tulus.
          
          "Kalau gue ada salah, gue minta maaf ya". Ucap Dindra tulus, ia melembutkan suaranya dan tersenyum ramah pada Dindra.
          
          "Iya".
          
          Dindra menoleh kebelakang "Sambar aja terus ikan Lele itu Rick". Gumam Dindra cekikkan. Irfan melihat Dindra yang cekikkan hanya menatap tidak suka.
          
          "Dia sekarang mulai gila". Gumam Irfan tersenyum kecut.
          
          "Oh iya Fan, nanti anterin gue ya? Pak Suwardi gak bisa jemput soalnya". Ucap Dindra berbohong, padahal Pak Suwardi tak mengatakan apa-apa.
          
          "Gak". Tolak Irfan. Dindra menghela nafasnya kasar, rasanya ditolak mentah-mentah itu sangat menyakitkan apalagi yang menolaknya adalah orang yang ia cintai.
          
          "Hmmm ayolah Fan". Ajak Dindra l agi, menggoyang-goyangkan lengan Irfan.
          
          "Gue bilang enggak ya enggak Magaretha!". Bentak Irfan, Dindra terkesiap semua penghuni kantin memandang mereka penasaran.
          
          Irfan berdiri dan meninggalkan Dindra.
          
          "Lo benar-benar berubah Fan". Gumam Dindra menunduk
          
          kalau mau bacanya tinggal klik aja
          https://my.w.tt/H8fYsmL7fN