meitheoypt

"Abang rasa adek ini dunia abanglah ...," ucap seorang cowok dengan wajah bersemu merah. 
          	
          	"Adekkk ... mau gak jadi pacar abang?" tanya Rendi masih malu-malu kucing. 
          	
          	"Nggak!" Rendi langsung menatap horor gadis di sampingnya. Rasa gugup lenyap begitu mendengar jawaban di luar ekspetasi. 
          	
          	"Kata mamak aku gak boleh pacaran, Bang. Jadi gak bisa pacaran." 
          	
          	Gadis berbaju ungu lengan panjang bangkit berdiri usai melontarkan kalimat menohok. Tanpa mengucapkan kata maaf ia melenggang pergi meninggalkan Rendi seorang diri. Kepergiannya pun tak luput dari pandangan Pio dan Marlen, si pengintip handal. 
          	
          	"Pfftt ... si Rendi ditolak bjirrr!" celetuk Reno. Mulutnya berusaha menahan agar tawa tak keluar, tapi apa daya. Begitu pula dengan Keane ikut terbahak mendengar penuturan gadis tadi. 
          	
          	"Anjir, ketolak juga cowok playboy itu!"
          	
          	"Ekh, ekh, Reno jangan goyang, nanti ja--"
          	
          	Pio dan Marlen melayangkan protes sebelum akhirnya muka mereka bertemu dengan pasir. Sementara untuk Reno dan Keane sendiri, bokong mereka malah mendarat kasar di tanah. Namun, ringisan keempat pemuda ini diketahui oleh Rendi. Terbukti dari cowok tersebut berteriak memanggil dan menghampiri. 
          	
          	"Aduhhh, paok kali si Reno ini! Ketahuan kan! Dah kubilang gembok muncung kau itu!" rungut Pio sambil membetulkan posisi kacamata. 
          	
          	"Iya, cok. Sakit kali badanku! Remuk kurasa tulangku, bah!" timpal Marlen seraya duduk dan menepuk-nepuk muka serta baju yang kotor akibat terkena pasir. 
          	
          	Temukan kisahnya di cerita Iseau? by meitheoypt
          	
          	
          	I just published " [Chp 1] Tingkah Lima Sekawan " of my story " Iseau?  ". https://www.wattpad.com/1518388550?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=meitheoypt

meitheoypt

"Abang rasa adek ini dunia abanglah ...," ucap seorang cowok dengan wajah bersemu merah. 
          
          "Adekkk ... mau gak jadi pacar abang?" tanya Rendi masih malu-malu kucing. 
          
          "Nggak!" Rendi langsung menatap horor gadis di sampingnya. Rasa gugup lenyap begitu mendengar jawaban di luar ekspetasi. 
          
          "Kata mamak aku gak boleh pacaran, Bang. Jadi gak bisa pacaran." 
          
          Gadis berbaju ungu lengan panjang bangkit berdiri usai melontarkan kalimat menohok. Tanpa mengucapkan kata maaf ia melenggang pergi meninggalkan Rendi seorang diri. Kepergiannya pun tak luput dari pandangan Pio dan Marlen, si pengintip handal. 
          
          "Pfftt ... si Rendi ditolak bjirrr!" celetuk Reno. Mulutnya berusaha menahan agar tawa tak keluar, tapi apa daya. Begitu pula dengan Keane ikut terbahak mendengar penuturan gadis tadi. 
          
          "Anjir, ketolak juga cowok playboy itu!"
          
          "Ekh, ekh, Reno jangan goyang, nanti ja--"
          
          Pio dan Marlen melayangkan protes sebelum akhirnya muka mereka bertemu dengan pasir. Sementara untuk Reno dan Keane sendiri, bokong mereka malah mendarat kasar di tanah. Namun, ringisan keempat pemuda ini diketahui oleh Rendi. Terbukti dari cowok tersebut berteriak memanggil dan menghampiri. 
          
          "Aduhhh, paok kali si Reno ini! Ketahuan kan! Dah kubilang gembok muncung kau itu!" rungut Pio sambil membetulkan posisi kacamata. 
          
          "Iya, cok. Sakit kali badanku! Remuk kurasa tulangku, bah!" timpal Marlen seraya duduk dan menepuk-nepuk muka serta baju yang kotor akibat terkena pasir. 
          
          Temukan kisahnya di cerita Iseau? by meitheoypt
          
          
          I just published " [Chp 1] Tingkah Lima Sekawan " of my story " Iseau?  ". https://www.wattpad.com/1518388550?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=meitheoypt