HujanKenangan4

Hai Kak! Mampir ceritaku yuk! Ini mengenai Celyn, gadis dengan hati rapuh yang telah lama dibiarkan.
          Dibiarkan. Begitu saja. Tanpa bermaksud mengobatinya.
          Celyn tak pernah menangis, selama bertahun-tahun.
          Tidak percaya?
          Mungkin Kakak harus berkenalan dengannya.
          Klik:
          https://www.wattpad.com/story/283991929?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=HujanKenangan4&wp_originator=q0nnqA45c4Eph3MbT4NKagXYHUGz3K40oGNx25ugCM4Pbc%2FokEiFz6MkL%2FBu58iaf7O2IBRgMiGylF%2Bp1PegmvRPd%2FSV2ZRjAqclt%2FJbFPYgyvlc2id%2BANXSSu9wokZs

Adrianmdttr

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

Naya__A

Permisi ka izin promosi
          
           yuk baca cerita ku, Vote Follow dan komen juga ya ^^
          
          Nantikan part selanjutnya-! 
          Jangan lupa baca juga ya ceritaku yang lainnya ^^
          Di tunggu kehadiran nya terimakasih ><
          
           https://my.w.tt/inWczCHMBcb
          
          Twilight Sky
          
          
          Bagaimana jika kamu menjadi Clara? 
          Clara Aurora anak yatim piatu yang tumbuh di panti. Gadis cantik yang pintar, namun siapa sangka Clara adalah sosok wanita dengan sejuta rahasia yang dia sembunyikan. Pendiam dan penuh dengan misteri adalah gabungan yang sempurna membuat Devano, Angga, dan Reza menyukai dirinya. 
          
          Trauma yang dia alami di masa lalu membuat dirinya menjaga jarak dengan siapa pun terutama  dari seorang pria. 
          Gadis yang di tuduh hamil di luar nikah dan di keluarkan dari sekolah lama dengan bukti yang mampu menyudutkan dirinya membuat Clara tidak bisa berkutik dan memilih keluar dari sekolah sendiri daripada di keluarkan. 
          
          "Semua orang hanya ingin melihat apa yang ingin mereka lihat, sedangkan hal yang terlihat lainnya hanya sebatas melintas seolah itu bukanlah apa-apa "
          
          -Clara
          
          Lalu apakah sebenarnya tuduhan itu benar? 
          Atau hanya sebuah jebakan saja? 
          
          ☆____☆______☆______
          
          "jika kalian tidak percaya ucapan saya, maka saya akan pindah dari sekolah ini."
          
          -Clara
          
          Kepindahan dirinya ke SMA Pelita adalah kesalahan terbesar yang pernah dia lakukan. 
          
          "Jangan sentuh saya, atau saya akan lapor polisi! "
          
          - Clara