MyFutureee

"Satya. Elo jadi nikah sama anaknya Lurah?"
          
          "Kayak gak ada cewek lain aja. Sinta emang cantik tapi ..."
          
          "Tapi GAK WARAS."
          
          "Gue gak sengaja buat dia bunting. Bukannya gue gak bersyukur dapat istri yang tajir. Tapi masak gue harus merawat bocah."
          
          Satya Sampurna preman desa yang turun ke kota. Tak sengaja dia menolong wanita yang di goda sejenis dirinya. Nafsu atau rayu tak sengaja melabuhi pikirannya tapi itu sudah terjadi dan terlambat untuk dicegah. Bapaknya seorang kepala desa yang meminta pertanggung jawaban darinya. Mau nolak tapi sudah cetak anak kalau di terima, mukanya mau ditaroh di mana. Seorang preman kelas kakap menikah dengan bocil bukan fisiknya tapi otaknya.
          
          https://www.wattpad.com/story/230417325?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=MyFutureee&wp_originator=mphy%2F3FYXTGs76VUR2zYlGvuWZhOS9SDNtuuBSxkARCJQfUyATi6%2BXl1xW%2BYwZ%2FkVruZuu0ODjRxiXHpxU%2BR%2B92Xlox9zI0lU6Hd0ThixmmO8DnY1c%2BpxKjBfhDz4TuF
          
          

Alwayshappy555

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  
          
          Https://www.wattpad.com/story/173217135