Ujungpena

Jika dunia hanyalah sebuah perlombaan, maka aku kalah dalam lomba tersebut
          Tetapi yang ku tau, dunia bukan tentang perlombaan
          Dunia adalah ujian, untuk bisa lolos dalam ujian, maka di perlukan kesabaran dan ketabahan untuk menghasilkan kualitas hidup yang indah

Berikan aku kesempatan, maka akan ku tunjukkan sebuah mantra setia yang akan membuat mu jatuh cinta kepada ku si gelandang biasa

Aku bukan seorang pelukis yang bisa menjelaskan cinta lewat lenggokkan-lenggokkan kuas kepada kanvas
          Aku hanya seseorang yang senang menulis, dan aku menjadikan tulisan sebagai bentuk cintaku kepada mu

Sederhana sajah, bahwa aku mencintaimu lebih dari mentari mencintai sang bulan.
          Namun aku pun sadar bahwasanya, rasa itu tak mungkin abadi dalam ikatan, semua akan hilang dan terbenam dengan alasan yang di berikan waktu kepada semesta

Perihal waktu yang terus berjalan, menanamkan benih benih asmara pada setiap kisahnya
           Kau hanyalah fatamorgana yang tak bisa ku jadikan nyata, bahkan sajak pun bersyair menantang kata cinta

Andai sya tau bahwa lebaran idul Fitri kemarin menjadi lebaran terakhir sya dengan kakek sya, pasti sya akan mengabadikan momen dengan sangat banyak bersama nya.
          
          Dan andai sya tau bahwa lebaran idul Adha kemarin menjadi lebaran terakhir sya bersama dengan nenek sya, mungkin sya pun akan mengabadikan momen dengan sangat sangat banyak bersama nya.

Bersyukur...
          
          Mungkin itu kalimat dan kata sederhana yang sulit sekali tertanam dalam jiwa

Menjadi orang bodoh itu tidak menyenangkan. Banyak tersiksa nya.

Memang saya biasa. Saya pun tidak pernah menyebut diri saya sempurna.
          Jika ada yang tidak suka, yasudah biarkanlah.

Putus cinta memang lah sakit, tetapi mendapatkan nilai rendah itu jauh lebih sakit