alunamoona

Dari tawanan perang menjadi seorang putri?!
          
          Serethy Matria mendapatkan marga Asher ketika dia menjadi Tuan Putri di Kerajaan Asher. Seharusnya, jika jalan kehidupannya sesuai dengan alur novel [Luka Serethy], antagonis akan menganiaya Serethy hingga Serethy mati. Namun, mengapa alurnya melenceng jauh dari novel?!
          
          Ini adalah alasan mengapa kamu harus membaca IWADF:
          
          Penulis menuliskan cerita dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga dapat dibaca dengan nyaman, kemudian penulis mengubah alur protagonis yang malang menjadi wanita superior! Ditambah, membangun kerajaan harem? Jika kamu penasaran, tidak ada salahnya dengan membaca prolog <3!
          
          https://www.wattpad.com/story/315955455
          
          Kalau menggangu, kamu bisa menghapusnya. Terima kasih banyak ya.

caramel308

Halo semuanya. Izin promosi ya ka, Mampir kecerita keduaku yukkkk :)
          Terimakasih.
          
          Blurb:
          Nur amelia adalah gadis yang bercita-cita menjadi langsing. Tapi itu dulu  bukan sekarang. Mungkin awalnya nur senang karena bisa langsing dengan cara yang instan tapi ketika menyadari bahwa ini bukan tubuhnya rasanya dia ingin mengubur dirinya hidup-hidup. Apalagi nur harus menjalani hidup barunya sebagai Karmila Si Kupu-kupu malam yang baru sadar setelah koma selama 3 bulan karena mengalami kecelakaan bersama laki-laki pengguna jasa karmila. Mampukah nur amelia mahasiswi yang berusia 20 tahun menjalani hidup barunya sebagai karmila yang berusia 26 tahun, seorang Pekerja pekerja seks komersial?
          
          
          
          https://www.wattpad.com/story/315677952?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=caramel308&wp_originator=fmdcSuGR0h9wPWHUJ2IBxjCNhukJJ2CzDqL6F2A%2B0uMBUXE0inA8i1OrrdNNpA%2FyVYG%2BEOl4lqo4TO5rCTxgv37fpw9ubItJ

kasandra765

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

SirLoin8

Hallo, Kak, salam kenal.
          
          Aku mau recom cerita, Kak. Genrenya Romance Komedi.
          
          ¤¤¤
          
          "Oh!" Ran mengangguk. "Misalkan keluargaku, udah nggak anggap aku lagi, kamu mau nggak jadi keluargaku?"
          
          Aku tersenyum. "Pasti. Kita semua udah anggep kamu keluarga."
          
          "Bukan. Aku tuh, maunya membina keluarga bahagia bersama, gitu."
          
          Aku bingung dengan maksud Ran.
          
          "Maksudnya menciptakan generasi penerus yang tampan dan cantik."
          
          Aku menghela napas dengan kasar. Dasar bocah somvret! Otaknya masih sempet aja mikir ke sana. Kucopot sandal, lalu tampol dia. Kebiasaan, otak mesumnya itu nggak pernah dibuang.
          
          ¤¤¤
          
          Ini link untuk baca, Kak ;
          
          
          https://my.w.tt/URnYuXr785