So... this is me trying something a little different.
          	Biasanya aku nulis fanfic AU di akun sebelah—masih ada adegan panas, tapi nggak pernah sampai se-raw, se-vulgar, atau sejujur ini.
          	Sekarang? I’m going all in. Nggak pakai sensor. Just me, my dirty mind, and you.
          	
          	Honestly, aku masih belajar.
          	Masih nyari writing style yang pas—yang ngalir, yang enak dibaca, tapi tetap bisa bikin kalian... ya, hot and bothered.
          	Kadang pas kubaca ulang, ada bagian yang kaku, atau berulang. That’s okay, I guess. I'm still exploring.
          	
          	So if you have any feedback—komen, kritik, or recs for stories I should read—hit me up.
          	Aku pengen terus improve, biar ke depannya makin panas... dan makin polished.
          	
          	Karena buatku, cerita kayak gini bukan cuma soal adegan seks.
          	It’s about tension. Build-up. Power. Pleasure.
          	Dan gimana bikin pembaca nggak cuma baca, tapi kebawa suasana—badan, pikiran, dan mungkin juga... tangan yang mulai nakal sendiri. 
          	
          	Don’t forget to vote and leave a comment.
          	That’s your way of saying, “I want more.”
          	
          	—NastyDay