belovedjjk

Annaya Lisea Wiratma mendedikasikan hidupnya sebagai dokter bedah saraf. Walaupun perjuangan yang ditempuh sangat panjang dan penuh liku, akhirnya dia bisa mendapatkan gelar Dokter nya.
          
          Kini Annaya pindah ke Jakarta dan bekerja di Rumah Sakit Pondok Indah. Menghadapi berbagai macam tingkah pasien bukan hal yang aneh lagi baginya, sampai satu waktu Annaya diminta untuk menangani pasien VVIP yang cukup rese. Bagaimana tidak, pasien pria bernama Jeon Davin Gumara itu terkesan seperti ingin mempermainkannya ditengah rasa lelah saat bertugas. Annaya tidak tahu niat terselubung pria pendiam yang memiliki keahlian melukis itu, padahal dia tidak pernah memiliki masalah dengannya.
          
          
          
          
          Halo kak, jika tertarik mampir ya ^^
          
          
          https://www.wattpad.com/story/261424071

raracea

Hai siang....
          
          Kalau ada waktu, mampir yah ke cerita aku hehe^^
          Sebelumnya makasih banyak banyak kalau kamu udah mau nyempetin waktu dikit buat baca cerita Leo dan Rora ini yah<33
          
          Cekidot
          
          Awalnya hanya pertemuan biasa antara Leo dan Rora. Namun seiring berjalannya waktu, satu persatu teka-teki dan masa lalu mereka terungkap. Pembunuhan,penganiyaan, pengkhianatan sahabat dan kebohongan besar terkuak membuat Rora jatuhlagi,untuk kedua kalinya setelah kematian Gana.
          
          Sanggupkah Leo membangun kepercayaan Rora? Atau masih bisakah Rora mencoba percaya lagi?
          
          -Teka-teki selalu menarik untuk diselesaikan dan menyakitkan saat terselesaikan-
          
          Leo Megantara & Maurora Aubien.
          
          Link:
          https://my.w.tt/mPmeVO9y49

artata_

https://my.w.tt/1qhLeziWE9
          
          Hai kakizin promo ya,makasi
          
          ***
          
          "Din!balikan yuk" teriak angga dari ujung lapangan
          
          "balikan sama Lo kaya ngicip narkoba,nyaman kaga goblok iya!" balas Dinda
          
          "bukannya kaya permen?makin diulang makin terasa manisnya"
          
          "permen apa?permen super zuper?manis kaga kecut iya!" kata Dinda tanpa mengalihkan pandangannya
          
          "kalo gua permen super zuper lo apa?permen karet?yang cuma manis diawal" annga lalu pergi meninggalkan Dinda yang masih berdiri ditengah lapangan
          
          "ITU ELO BRENGSEK"