nathachan78

nunanu1995

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

Upscici

Out Now, perasaan menjadi idol.
          
          ~You Never Know : Unless You Walk In My Shoes~
          
          Disuatu hari, dimusim gugur..
          
          Saat daun daun mulai menguning,
          Hembusan angin yang lembut membelai wajah,
          
          Saat itu, dia melewatiku begitu saja.
          Menyeret kopernya dengan kuat, sampai terdengar jelas ditelingaku.
          Harum rambutnya masih tercium meski ia telah jauh dibelakangku,
          
          Ia menunduk, sedangkan aku tak bisa melepaskan mataku darinya.
          Auranya seperti menarik rasa penasaranku tentangnya.
          Dia menyeretku kedalam pesonanya yang ingin kuketahui.
          
          "Siapa dia?" Gumamku.
          
          Disuatu hari, dimusim gugur..
          
          Saat dedaunan mulai jatuh satu persatu,
          Dan bisikan suara angin yang membawa kehangatan dalam hati,
          
          Saat itu, aku melewatinya begitu saja.
          Menatap jauh kedepan pada pandanganku.
          Harum rambutnya masih sama sejak pertama kali kulihat dia.
          
          Matanya mengikutiku, seolah berharap bahwa aku akan berhenti.
          Tubuhku kini ditarik untuk menjauh darinya, seolah olah aku mengabaikannya.
          
          "Kuharap aku punya kesempatan" Gumamku lagi.

LilyRosalina9

Hai Nathachan!
          
          Kalau mau tambah bacaan seru, coba baca cerita romance ini. Dijamin baper :D
          
          Makasih kak :) maaf spam
          
          https://my.w.tt/UiNb/MWt1laYZwH

nathachan78

Thank you ya kak 
Reply