Hai kak, salam kenal!! Kalau ada waktu, boleh banget mampir ke ceritaku^^
“Kudengar kau seorang psikopat,” ujarnya dengan napas terengah-engah, sebab setelah mata mereka beradu, dia buru-buru menuruni anak tangga dan merangsek ke luar rumah. Air muka Jevon Belvien sedatar aspal jalanan ketika menunggu Rise menyelesaikan kalimat. Angin musim semi mendesau dan mengibaskan rambutnya seperti layang-layang, lalu setelah hening selama semenit, dia melanjutkan, “Bisakah kau membunuhku?”
j a e h y u n a u
https://www.wattpad.com/story/252594380