Ada gagal lagi, bahkan hingga di titik ini. Mengecewakan sekali, hingga tak mampu mengucap maaf. Selalu saja begini, hanya mampu diam dan meratapi nasib yang tak pernah bersahabat. Mengapa prosesku panjang dan rumit sekali, demikian keluhanku setiap harinya. Kembali kulihat teman-teman yang sudah beranjak jauh dari jarak dimana aku berada kini. Mengapa aku tak bisa seperti mereka, langkah begitu ringan dan singkat. Katanya, aku tidak tahu saja batu batu raksasa apa yang menimpuk kepala mereka setiap hari. Hufttt, aku ingin bercerita, namun malas menjelaskan, aku ingin dimengerti, namun tak satupun ada untukku. Percuma diberi kata semangat, jika mereka saja tak mengerti apa yang kurasakan. Kata semangat itu hambar sekali. Aku tak semangat, aku hanya ingin tidur, beristirahat, barangkali ketika aku bangkit nanti, ada kabar baik untukku.