nes_sibarani

Hai, sudah lama rasanya saya tak berkunjung. Rindu sedikit, banyaknya kepake buat sibuknya dunia nyata. Akhir-akhir ini aku capek eh padahal engga ngapa-ngapain. Tunggu, kepala aku lagi rame, nanti deh dilanjut, kalo udah ga berisik lagi. 

nes_sibarani

Hai, sudah lama rasanya saya tak berkunjung. Rindu sedikit, banyaknya kepake buat sibuknya dunia nyata. Akhir-akhir ini aku capek eh padahal engga ngapa-ngapain. Tunggu, kepala aku lagi rame, nanti deh dilanjut, kalo udah ga berisik lagi. 

nes_sibarani

Ada gagal lagi, bahkan hingga di titik ini. Mengecewakan sekali, hingga tak mampu mengucap maaf. Selalu saja begini, hanya mampu diam dan meratapi nasib yang tak pernah bersahabat. Mengapa prosesku panjang dan rumit sekali, demikian keluhanku setiap harinya. Kembali kulihat teman-teman yang sudah beranjak jauh dari jarak dimana aku berada kini. Mengapa aku tak bisa seperti mereka, langkah begitu ringan dan singkat. Katanya, aku tidak tahu saja batu batu raksasa apa yang menimpuk kepala mereka setiap hari. Hufttt, aku ingin bercerita, namun malas menjelaskan, aku ingin dimengerti, namun tak satupun ada untukku. Percuma diberi kata semangat, jika mereka saja tak mengerti apa yang kurasakan. Kata semangat itu hambar sekali. Aku tak semangat, aku hanya ingin tidur, beristirahat, barangkali ketika aku bangkit nanti, ada kabar baik untukku.

nes_sibarani

Tadi aku nanya ke diri sendiri, kalo Tuhan kasih satu kartu permohonan yang bakal dikabulin, kamu mau apa? Aku jawab, mauku banyak, tapi kalo cuman dikasih satu, aku cuman mau bapak balik lagi, aku cuman mau keluarga kami kembali utuh, tidak cacat seperti sekarang, yang hari-harinya pasti terselip duka dan rindu. Malam ini, jika Tuhan perbolehkan, aku ingin memimpikan bapak. Aku ingin melihat senyum bapak lebih jelas, mendengar suara bapak dengan lebih jelas, dan aku ingin memeluk bapak, untuk merekam hangatnya. Aku rindu bapak Tuhan. Kami rindu sekali. Biarkan bapak memelukku meski hanya dalam bunga tidur. Izinkan bapak mengunjungi kami walau hanya dalam lelap kami ya Tuhan. 

nes_sibarani

Aku bilang aku iri. Hehehh. Jahat banget sih kamu, kenapa harus nyiksa diri sendiri dengan sesuatu yang sebenarnya engga perlu. Kalo bilang esok, gaada yang bisa menjamin. Mungkin lebih baik untuk jujur dan berterus terang, kemudian mengubah standar sedikit lebih kebawah. Sepakat sama diri sendiri, untuk berdamai dengan waktu, berdamai dengan keadaan, terutama berdamai dengan diri sendiri. U just have urself. Gaada manusia bumi yang sudi untuk mengerti kamu, engga ada manusia bumi yang paham kamu. Hanya kamu -itupun kalo kamu mau. Dunia ini milik mereka yang mau hidup, bukan manusia yang patah-jatuh-dan hanya mengeluh. Tidak sulit berjuang untuk diri sendiri, ketika kita benar-benar mau. 

nes_sibarani

Bapakku, rindu sekali aku dengan bapak. Yuk bawa aku makan pangsit lagi pak, bonceng aku lagi, ayok bapak. Terus cerita banyak-banyak, apapun itu pak. Aku juga mau temani bapak sampe pagi duduk di teras, aku siap mendengar semua suara-suara berisik di kepala bapak. Aku mau liat bapak, aku mau liat nata bapak, aku mau dengar suara bapak, mau liat ketawa bapak, mau liat bapak, Tuhan aku rindu sama bapak. 

nes_sibarani

Menghidupkan ayah di dalam tulisanku. Memangnya bisa. Tentu saja, hehehhh. Tunggu bentar pak, aku sedang mempersiapkan cerita kita. Aku akan bertemu dan bapak bertamu dalam bidang-bidang kosong yang akan terangkai. Bapak akan menjadi pusat, yang membawaku.