nessibukanjudge

hiii!!!

clawspect

Hallo kak, izin promosi yaa...
          
          SINOPSIS:
          Karena rasa cintanya kepada Ratih, Herman bersikukuh meminang pujaan hatinya.
          
          Beberapa tahun berjalan, pernikahan tersebut tak kunjung dikaruniai momongan. Ibu Herman bersikeras menyuruh Herman untuk menceraikan Ratih yang tak bisa memberikan cucu kepadanya.
          Namun, karena rasa cintanya Herman tetap mempertahankan keluarga kecilnya.
          
          Dibalik carut-marut pikirannya, datanglah mahasiswa cantik yang menggoda akal sehat Herman. Nisa yang menyukai dosennya berusaha menggeser Ratih dari kehidupan dosen pujaan hatinya.
          
          
          https://www.wattpad.com/story/401930708?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=clawspect

Lu_readmind

Permisi numpang promosi 
          —————————potongan singkat SINGLE FATHER NUMBER 225
          
          Davi sedang berusaha mengenakan kembali pakaiannya, dia terus mengumpat. Matahari belum muncul, aku menoleh pada jam dinding, masih jam tiga pagi ini terlalu pagi untuk berbenah.
          "Kam.." Suasana jadi sangat canggung. "Mmm..." Aku harus memulai dari mana? Davi terlihat marah dan terburu-buru aku tidak enak untuk menegurnya.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman."
          "Iya.."
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..."
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?"
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.
          ———————kalo mulanjut bisa mampir https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225

gorgeousladybee

Haii kak, sorry izin promosi yaah!
          
          Aku lagi cari teman di wattpad, sooo let's be friends! Kita bisa saling follow dan vomment story masing-masing lho! 
          
          Kalau kalian suka cerita realistic yang penuh humor, kalian bisa mampir ke ceritaku yahh! "JANGAN BIARKAN BINTANG JATUH" tentang percintaan berlatar di perkampungan jakarta, kalo penasaran yukkkss baca!
          
          Thanks, loveee! Let's meet! >.<
          
          https://www.wattpad.com/story/393814203?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=stroberibee