Plank!
Bola Basket itu memantul tinggi. Salah satu pemain inti itu sedikit risih ketika namanya terus diteriaki. Ia menghampiri gadis gila yang selalu mengusik kehidupannya satu tahun terakhir ini. Para siswa yang menonton dari atas tribun memusatkan perhatian mereka kepada dua orang itu.
"Lo bisa diem gak sih?" omel Fajar pada senja.
"Tapi kan, Senja cuma mau semangati Fajar," lirih Senja.
"Tapi yang ada lo ganggu gue. Lagian kenapa sih lo bisa ada di pinggir lapangan? Bukanya yang boleh ada disini uma pelatih sama pemain cadangan? Penonton tuh harusnya di atas tribun."
"Tapi, kalo dari atas tribun muka Fajar gak keliatan."
"Terus apa urusannya sama lo?"
"Senja mau lihat wajah Fajar dari dekat. Senja gak mau jauh-jauh dari Fajar, apalagi dipisah kayak saus bakso. Kalo jauh dan dipisahin kan jadinya kangen," kata Senja dengan nada manja.
Fajar menatapnya dengan pandangan jijik.
Kemudian Senja mengulurkan sebotol air mineral pada Fajar. "Oh, iya nih, Senja bawain minum buat Fajar kalo Fajar haus. Ada handuk kecil juga jadinya Senja bisa ngelapin keringat Fajar, kalo Fajar badannya pegal juga bisa Senja pijitin. Ya, kecil-kecil gini Senja ada tenaganya kok."
"Gue gak butuh."
"Apa?"
"Gue bilang gue gak butuh!!!" Fajar menyentak tangan Senja hingga botol ditangannya terjatuh dan pecah, lantai lapangan pun menjadi becek. Semua orang menganga, tak peraya dengan apa yang dilakukan Fajar terhadap senja. "Mending lo pergi dari sini! Gue enek liat muka lo, apalagi tingkah lo yang konyol."
Pria itu pergi meninggalkan lapangan dan latihan mendadak dihentikan. Semua pemain membubarkan diri termasuk para penontonnya.
https://my.w.tt/Buu46EePN2
Rank :
16 #ceritasma 6 Januari 2020
7 #philophobia 7 Januari 2020